Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersyukur banyak masyarakat yang menikmati instalasi bambu Getih Getah di Bundaran HI, Jakarta, sebelum dibongkar. Dia menilai Getih Getah merupakan karya seni yang harus dihargai.
"Alhamdulillah, syukur tak terhingga banyaknya warga yg sudah menyaksikan, menikmati dan berswafoto di depan #GetihGetah itu," tulis Anies dalam akun Instagramnya, @aniesbaswedan, Sabtu (20/7/2019).
Menurut dia, karya milik Joko Avianto tersebut sudah sering ditampilkan di mancanegara. Dia ingin karya seni ini juga dinikmati dan berjaya di Tanah Air.
Advertisement
"Karya bambunya (milik Joko Avianto) pernah dipampang di Esplanade Singapura, Yokohama dan Frankfurt. Kita senang ada putra bangsa, seorang seniman berkelas, Joko Avianto yang seni bambunya ikut mewarnai pusat kota Jakarta selama hampir setahun," kata Anies sembari mengunggah foto Getih Getah.
"Seni bambu karya Joko Avianto itu bukan hanya jadi tamu mempesona di negeri orang, tapi juga tuan rumah di negeri sendiri!" lanjut dia.
Anies menegaskan, instalasi bambu itu juga telah membantu perekonomian rakyat. Bambu tersebut dibuat dengan bahan baku dari petani lokal di Jawa Barat. Dana pun diterima langsung oleh pelaku ekonomi mikro dan kecil, bukan pelaku ekonomi besar.
Menurutnya, dana untuk Getih Getah itu menjangkau mulai dari petani serta seniman bambu, termasuk juga tenaga kerja terampil, jasa angkutan, dan tukang pasang hingga bongkar.
"Penerima manfaat itu adalah kelompok-kelompok masyarakat yang jarang menerimanya. Itu prinsip dasar ekonomi makro," Anies menjelaskan.
Pembongkaran Getih Getah
Instalasi seni bambu Getih Getah dipasang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Agustus 2018. Namun, sejak Rabu 17 Juli 2019 malam, instasi tersebut dibongkar.
Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati membenarkan pembongkaran tersebut. Dia mengatakan, alasan pembongkaran instalasi bambu Getih Getah karena kondisi yang mulai rapuh.
"Dilakukan pembongkaran karena bambunya sudah mulai rapuh karena cuaca sehingga jalinan bambu sudah mulai jatuh. Khawatir rubuh," kata Suzi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Suzi mengatakan, bambu tersebut tidak dapat digunakan kembali. Sementara lahan bekas tempat bambu akan ditanami sejumlah tanaman hias.
"Tidak dapat digunakan lagi. Sekarang ditanam border semak ground cover sambil menunggu instalasi lainnya," ucap dia.
Advertisement