Intip Sejarah dan Perkembangan Hari Angkutan Nasional, Diperingati Setiap 24 April

Sejarah Hari Angkutan Nasional, tujuan peringatannya, dan perayaan di tahun 2025, termasuk penyediaan layanan transportasi umum gratis di beberapa kota besar.

oleh Hanz Jimenez Salim Diperbarui 24 Apr 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2025, 20:00 WIB
Tarif integrasi transportasi umum di jakarta masih di kaji pemprov DKI
Sebuah Bus TransJakarta melintas di jalur Busway Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa (31/1/2023). Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi terhadap pemanfaatan tarif integrasi yang sekarang sudah dijalankan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Hari Angkutan Nasional diperingati setiap tanggal 24 April. Peringatan tahunan ini memiliki sejarah panjang dan erat kaitannya dengan perkembangan transportasi di Indonesia. Dimulai sejak masa penjajahan Jepang hingga kini, peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya transportasi umum.

Dikutip dari berbagai sumber, sejarah Hari Angkutan Nasional dimulai pada masa penjajahan Jepang tahun 1943, sistem transportasi di Indonesia mulai terorganisir dengan dibentuknya dua layanan yaitu Unyu Zigyosha (angkutan barang) dan Zidosha Sokyoku (angkutan penumpang). Setelah kemerdekaan, tepatnya tahun 1946, kedua layanan tersebut dilebur menjadi Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI), yang berperan penting dalam menyediakan layanan transportasi umum di Indonesia.

Kemudian, pada tahun 1971, Kementerian Perhubungan menetapkan tanggal 24 April sebagai Hari Angkutan Nasional. Meskipun beberapa sumber menyebutkan tahun 1977 sebagai tahun pertama peringatan, tahun 1971 tampaknya merupakan tahun penetapan resminya. Tujuan utama peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor transportasi umum dalam pembangunan nasional.

Peringatan Hari Angkutan Nasional tak lepas dari berdirinya DAMRI pada 1946. Perjalanan panjang DAMRI mencerminkan perkembangan transportasi di Indonesia. Perusahaan Umum Damri, yang dulunya bernama Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia, telah menjadi saksi bisu evolusi sistem transportasi di negeri ini. Perkembangan ini tidak hanya ditandai oleh perubahan armada, tetapi juga peningkatan teknologi dan layanan yang diberikan kepada masyarakat.

DAMRI telah beradaptasi dengan perkembangan zaman, menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang. Dari moda transportasi sederhana hingga teknologi tinggi, DAMRI terus berupaya memberikan layanan terbaik. Hal ini menunjukkan komitmen DAMRI terhadap kemajuan sektor transportasi di Indonesia.

Peran DAMRI dalam sejarah Hari Angkutan Nasional sangat signifikan. Sebagai salah satu tulang punggung transportasi umum di Indonesia, DAMRI telah berkontribusi besar dalam menyediakan aksesibilitas dan mobilitas bagi masyarakat. Kontribusi ini patut diapresiasi dan dihargai.

Tujuan Peringatan Hari Angkutan Nasional

Sejumlah Halte Diperbaiki, Transjakarta Tetap Beroperasi Normal
Penumpang turun dari bus Transjakarta tujuan Kota-Blok M di Halte Pullman, Jakarta,Sabtu (10/10/2020). Moda transportasi umum Transjakarta tetap beroperasi normal, tapi untuk menurunkan penumpang tidak di lajur Bus Transjakarta karena Halte Utama Transjakarta di rusak. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Peringatan Hari Angkutan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya transportasi umum. Tujuan utamanya adalah mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum untuk mengurangi kemacetan dan polusi.

Selain itu, peringatan ini juga bertujuan memberdayakan transportasi umum sebagai solusi untuk mengatasi masalah kemacetan di perkotaan. Dengan meningkatkan kualitas fasilitas transportasi umum, diharapkan masyarakat merasa lebih nyaman dan aman menggunakan transportasi umum.

Dengan demikian, peringatan Hari Angkutan Nasional bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai upaya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui sistem transportasi yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Peringatan Hari Angkutan Nasional 2025

Transjakarta Berencana Perluas Rute Perjalanan di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi
Dengan penambahan rute baru, diharapkan masyarakat semakin mudah mengakses transportasi umum yang terintegrasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan tarif Rp1 untuk transportasi umum termasuk Transjakarta pada Kamis (24/4/2025) atau bertepatan dengan peringatan Hari Angkutan Nasional 2025 setiap 24 April. Tarif khusus Rp1 juga berlaku bagi semua moda transportasi publik yang berada di bawah naungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transportasi Jakarta, Tjahyadi DPM menyampaikan, tarif khusus ini berlaku di seluruh jaringan layanan Transjakarta baik Bus Rapid Transit (BRT) maupun Non-BRT mulai pukul 05.00 - 00.00 WIB.

Sementara untuk layanan bus kecil Mikrotrans dan Transjakarta Cares atau Transcare serta layanan gratis bagi masyarakat tertentu yang sudah mempunyai tarif Rp0 tetap berlaku. Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 160 Tahun 2016.

Dengan tarif khusus Rp1 ini diharapkan akan lebih banyak masyarakat yang menggunakan Transjakarta. Tjahyadi lalu mengajak semua masyarakat untuk memanfaatkan transportasi publik yang tersedia.

"Dengan menggunakan transportasi publik maka secara tidak langsung ikut berkontribusi dalam mencapai target 'net zero emmision' yang ditargetkan terpenuhi pada 2060 mendatang," kata Tjahyadi dilansir dari Antara, Kamis (24/4/2025).

Ia mengatakan, Transjakarta akan terus meningkatkan layanan dari segala aspek mengingat kini Transjakarta tidak hanya sebagai moda transportasi publik tetapi juga sebuah platform yang menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya