PDIP Gelar Kongres V di Bali, Ketum Gerindra Prabowo Subianto Hadir?

PDIP juga mengundang mitra pengamat politik yang membantu berdialog terkait pembangunan partai. Para tokoh senior partai dipastikan bakal hadir dalam Kongres.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 01 Agu 2019, 14:22 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 14:22 WIB
5 Perintah Megawati ke Kader PDIP Jelang Pencoblosan
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Pemilu 2019 saat jumpa pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (16/4). Keempat, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memerintahkan jajarannya untuk siapkan posko dapur umum dan jaga TPS dengan baju putih. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan akan menyelenggarakan Kongres V pada 8-11 Agustus di Bali. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memastikan sejumlah tokoh politik nasional ikut diundang.

Hasto menuturkan Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, serta wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin termasuk dalam undangan VVIP.

"Yang kami undang adalah jajaran pemerintahan negara. Ada Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden, kemudian Wakil Presiden terpilih," ujarnya saat jumpa pers di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (1/8).

Hasto mengatakan, kabinet Gotong Royong era Presiden Megawati Soekarnoputri turut diundang. Namun, hanya representasi, tidak semuanya. Tokoh agama dari NU, Muhammadiyah, KWI dan lainnya turut diundang. Tokoh budayawan juga diundang secara khusus sesuai dengan agenda Kongres.

PDIP juga mengundang mitra pengamat politik yang membantu berdialog terkait pembangunan partai. Tokoh senior partai juga dipastikan bakal hadir dalam Kongres.

Sementara itu, sebelumnya Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengundang Ketum Gerindra Prabowo Subianto saat bertemu beberapa waktu lalu. Hasto mengatakan, sudah jelas Prabowo menyatakan akan hadir. Selain Prabowo, ketua umum partai koalisi pendukung Presiden Joko Widodo juga diundang.

"Pak Prabowo ketika pertemuan bersama Ibu Megawati Soekarnoputri sudah menyatakan bahwa Beliau akan hadir. Tentu saja para ketua umum partai Koalisi Indonesia Kerja kami undang," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga mengatakan Kongres secara resmi mengundang 2047 pengurus tingkat daerah dan cabang dari ketua, sekretaris dan bendahara. Serta organisasi sayap partai, seperti Baitul Muslimin, Banteng Muda Indonesia. Eriko mengatakan perwakilan partai di luar negeri pun bakal hadir.

Eriko mengatakan, tamu VVIP, VIP yang diundang sebanyak 335 orang. Sementara, diperkirakan bakal mencapai 30.000 kader partai dari seluruh Indonesia akan hadir.

"Konfirmasi sampai tadi malam itu kurang lebih 15.345 orang. Ini kalau kita sebut penggembira, tapi sebenernya kader kita yang datang dengan biaya sendiri yang datang karena ingin meramaikan suasana Kongres ini sampai hari ini dalam pengalaman kami bisa dua kali lipat. 30ribaun yang hadir," kata Eriko.

Eriko menjelaskan, dalam Kongres V tidak hanya agenda formal. PDIP juga memberikan hiburan. Penampilan artis PDIP Krisdayanti, juga pemutaran film oleh Rano Karno akan meramaikan Kongres V.

"Nanti ada di pantai matahari terbit di situ nanti ada dilakukan kegiatan yang menghibur. Begitu saat Kongres ada malam kebudayaan. Nanti akan disajikan dari Bali maupun wilayah Nusantara lainnya yang dibawa kader kami," kata Eriko.

Tema Kongres

Kongres V PDIP Siap Digelar
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto memberi keterangan terkait Kongres V PDI Perjuangan tahun 2019 di Jakarta, Kamis (1/8/2019). Kongres dilaksanakan di Bali pada 8 Agustus 2019 dan mengambil tema Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, tema dalam kongres nanti adalah 'Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya', yang mengandung makna bahwa soliditas partai melalui langkah kaderisasi kepemimpinan Partai secara terlembaga dan sistemik, telah membangun kesadaran ideologi Pancasila, kesadaran politik untuk berdedikasi bagi rakyat, bangsa, dan negara.

Kemudian, kesadaran organisasi Partai untuk terus kedepankan kepentingan kolektif dengan semangat gotong royong, dan kesadaran untuk menyelesaikan masalah rakyat.

"Solid bergerak bersifat aktif, progresif guna menegaskan tujuan berpartai sebagai obor penerang di dalam gerak kemajuan masyarakat, bangsa dan negara," ucap Hasto.

Selain itu, sub tema dalam kongres ini yaitu; 'Mewujudkan PDI Perjuangan sebagai Partai Pelopor'. Karena itu, kader harus berdisiplin berpikir atas dasar ideologi Pancasila, dalam teori, dalam berorganisasi dan disiplin dalam pergerakan di tengah rakyat.

"Agar tugas tersebut dapat berjalan, maka wajah politik PDI Perjuangan haruslah wajah yang berkebudayaan. Sebab politik adalah membangun peradaban Indonesia Raya, guna mewujudkan peran strategis Indonesia di dalam membangun tatanan dunia baru, sebagaimana disampaikan dalam pidato Bung Karno: To Build The World A New," ungkap Hasto.

Selain itu, dia menegaskan kembali, dipercepatnya kongres, tidak hanya untuk menyesuaikan agenda strategis pemerintahan negara, namun juga untuk melakukan konsolidasi baik konsolidasi ideologi, politik, organisasi, kader dan konsolidasi seluruh sumber daya partai.

"Agar dapat memenuhi tanggung jawabnya di dalam membangun masa depan bangsa dan negara, menuju masyarakat adil dan makmur yang dicita-citakan bersama," jelas Hasto.

Selain itu, kata dia, tahapan evaluasi, konsolidasi dan sinkronisasi program sudah dilakukan.

"Hasilnya, 514 kabupaten/kota telah mengadakan konferensi cabang dan 33 provinsi sudah mengadakan konferensi daerah. Tinggal Provinsi Aceh yang akan mengadakan Konferda pada 3 Agustus 2019," kata Hasto.

Dia juga mengatakan, konsolidasi dengan pembentukan struktur DPC dan DPD partai yang baru telah dilakukan dengan pendekatan efisiensi dan ideologis.

"Dengan pendekatan itu, PDI Perjuangan menegaskan tidak ada money politics di dalam proses pembentukan kepengurusan partai. Bahkan, PDI Perjuangan berani menegaskan, melalui tata cara demokrasi Pancasila yang dipraktikkan dengan cara musyawarah dan gotong-royong tersebut, maka proses konsolidasi berjalan dengan demokratis sesuai kepribadian bangsa, memperkuat soliditas partai, serta biaya paling efektif dan efisien dibandingkan dengan partai lain," dia memungkasi.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya