Liputan6.com, Jakarta - Abah Grandong pria yang diduga makan kucing hidup-hidup di Kemayoran, Jakarta Pusat, akhirnya menyerahkan diri, ke Polres Metro Jakarta Pusat. Kedatangannya disambut pihak kepolisian, Kamis (1/8/2019).
Pantauan di lapangan, Abah Grandong tiba di Polres Metro Jakpus sekitar pukul 16.01 WIB. Ia diantar pihak keluarga menggunakan Innova silver.
Advertisement
Abah memakai baju koko cokelat dan celana panjang hitam lengkap dengan peci biru. Ia sama sekali tak bicara.
Advertisement
Sementara itu, perwakilan keluarga Deden menyampaikan tujuannya untuk menyerahkan Abah Grandong ke pihak berwajib.
"Saya mewakili dari keluarga abah saya keluarga abah akan menyerahkan pelaku ke Polres Metro Jakarta Pusat," kata dia di Halaman Polres Metro Jakpus, Kamis (1/8/2019).
Dalam kesempatan itu pula, Deden menyampaikan permohonan maaf atas aksi Abah Grandong yang viral di media sosial.
"Yang kedua juga saya dari keluarga abah memohon maaf kepada masyarakat Indonesia yang telah (menyaksikan) video viral tersebut," ujar dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kecam Aksi Abah Grandong
Seperti diketahui, salah satu akun media sosial mengunggah aksi seorang pria memakan kucing hidup-hidup dalam video berjudul 'PutarVideo'. "Viral... Adakah yang mengenal bapak dalam video ini? Memakan hidup-hidup seekor kucing dan kejadian hari ini di Pasar Kemayoran, Jakarta Pusat.... Please bantu identifikasi pelaku dalam video ini agar bisa ditindak lanjuti ...."
Para pecinta hewan mengecam tindakan pria yang makan kucing hidup-hidup tersebut. Pendiri Jakarta Animal Aid Networks (JAAN) Femke Den Haas mengatakan, oknum itu harus segera dimasukkan ke rumah sakit jiwa.
"Pria ini harusnya masuk rumah sakit jiwa ya. Soalnya ini sangat parah dan bisa membahayakan anak atau manusia di sekitarnya karena jelas orang ini ada gangguan jiwa," kata Femke ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (29/7/2019).
Dia khawatir, bila pria tersebut dibiarkan berkeliaran akan menggangu keamanan masyarakat. "Jadi harus segera ditindaklanjuti demi keamanan dan kenyamanan manusia dan satwa di sekitarnya," ujar Femke.
Advertisement