Listrik Padam di Setengah Pulau Jawa, Industri Petrokimia Rugi

Airlangga mengatakan pemadaman listrik sangat berdampak besar di hampir semua sektor industri, khususnya yang berproduksi 24 jam setiap harinya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Agu 2019, 21:31 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2019, 21:31 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. (Foto: Humas Menperin)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengaku mendapat keluhan dari para pelaku industri terkait pemadaman listrik massal di hampir seluruh Pulau Jawa. Menurut dia, salah satu yang mengadu kepada yaitu, pelaku industri di sektor petrokimia.

"Ada beberapa. Sektor petrochemical kan biasanya produksinya 24 jam. Jadi dengan listrik berhenti dia berhenti dan untuk recovernya butuh waktu," ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/8/2019).

Dia mengatakan pemadaman listrik sangat berdampak besar di hampir semua sektor industri, khususnya yang berproduksi 24 jam setiap harinya. Kendati begitu, dia belum mengetahui secara pasti berapa total kerugian sektor industri akibat pemadaman listrik.

"Terutama terkait dengan komitmen ekspor. Komitmen ini kan terganggu. Biasanya kan sudah ada schedule-nya dan pabrik mendadak berhentikan schedule pengiriman juga terganggu," jelasnya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menegur para jajaran direksi PT PLN Persero terkait aliran listrik yang mati di hampir seluruh Pulau Jawa. Jokowi heran mengapa backup plan PLN tidak berjalan baik saat pemadaman listrik.

Hal itu dikatakan Jokowi saat bertemu Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani dan jajaran direksi lainnya di Kantor PLN Pusat Jakarta Selatan, Senin (5/8/2019).

"Dalam sebuah manajemen besar seperti PLN mestinya, menurut saya, ada tata kelola risiko yang dihadapi dengan manajemen besar tentu saja ada contigency plan, ada back up plan. Pertanyaan saya kenapa itu tidak bekerja dengan cepat dan dengan baik," kata Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Terulang

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta PT PLN Persero untuk segera melakukan perbaikan secepatnya. Dia tak ingin peristiwa listrik mati yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa terulang kembali.

"Yang paling penting saya minta perbaiki secepat-cepatnya. Yang memang dari beberapa wilayah yang belum hidup segera dikejar dengan cara apapun agar segera bisa hidup kembali," ucap Jokowi.

"Kemudian hal-hal yang menyebabkan peristiwa besar terjadi sekali lagi saya ulang jangan sampai keulang kembali. Itu saja permintaan saya," sambungnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya