Pemerintah Siapkan Rp 1.162 Triliun untuk Cetak Generasi Unggul

Mencetak SDM unggul harus ada terobosan dan inovasi, untuk itu pemerintah menyiapkan empat program untuk mencapai target tersebut dalam RPJMN 2020-2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2019, 08:26 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 08:26 WIB
Menteri Bambang Bahas Persiapan Pembangunan Ibu Kota Baru
Menteri Negara PPN/Ka Bappenas Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Berapa Lama Membangun Ibukota Baru?" di Jakarta, Senin (13/5/2019). Presiden Joko Widodo ingin ibu kota baru berada di luar Pulau Jawa, terutama Kalimantan dan Sulawesi. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan anggaran Rp 1.162,83 triliun untuk empat proyek utama mencetak sumber daya manusia unggul dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan mencetak SDM unggul harus ada terobosan dan inovasi, untuk itu pemerintah menyiapkan empat program untuk mencapai target tersebut dalam RPJMN 2020-2024.

Projek utama yang pertama, yaitu percepatan pengurangan jumlah kematian ibu dan stunting. Kedua, pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0.

Ketiga, pembangunan science technopark dengan mengoptomalisasi Triple Helix di empat universitas utama. Keempat, digitalisasi dan integrasi bantuan sosial.

Seperti dikutip dari Antara, Bambang menambahkan bahwa pemerintah telah memproyeksikan dana yang besar bagi empat projek utama SDM unggul ini dengan rincian Rp 26 triliun untuk percepatan penurunan kematian ibu dan stunting. Lalu Rp 330,1 triliun untuk pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi untuk industri 4.0.

Kemudian dana sejumlah Rp 2,8 triliun untuk pembangunan science technopark (optimalisasi triple helix di empat major universitas). Terkhir yang terbesar sebanyak Rp 803,93 triliun untuk digitalisasi dan integrasi bantuan sosial.

Adapun kementerian/lembaga (K/L) yang menjadi penyelenggaranya untuk projek utama pertama adalah Kementerian Kesehatan, BKKBN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KPPPA, Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan Kementerian Pertanian.

Sementara proyek utama kedua akan dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, Kementerian Koordinator Bidang Pembanguan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, dan 11 K/L lainnya.

Sementara itu untuk projek utama ketiga akan dilakukan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor. Dan proyek keempat, atau yang terakhir akan dilakukan Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Muculkan Lapangan Kerja Baru

Selain itu, menurut Bambang, dalam era disrupsi ini bukan pengangguran yang muncul, tapi muncul lapangan pekerjaan baru yang dapat diisi oleh banyak orang, serta memberikan kenyamanan untuk memudahkan kehidupan dari sebelumnya.

Era Industri 4.0 tidak dapat dicapai dengan cara yang biasa atau business as usual. Harus ada cara terobosan dalam pembelajaran dan pikiran yang inovatif.

"Bahkan proses belajar-mengajar bukan satu arah seperti dahulu, di mana guru menjadi pusatnya karena justru murid yang menjadi pusatnya. Cara belajar pun bercampur antara tatap muka dan mengajar melalui sarana daring, yang mendukung upaya mencetak SDM unggul," ujar Bambang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya