Waketum Gerindra: Prabowo Setuju Pimpinan MPR Ditambah Jadi 10 Orang

Apa alasan Prabowo hingga setuju dengan penambahan kursi pimpinan MPR dari lima menjadi 10 orang?

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Agu 2019, 17:46 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2019, 17:46 WIB
Prabowo Subianto
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye akbar Prabowo-Sandi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (7/4). Kampanye akbar Prabowo-Sandi diawali dengan salat tahajud dan salat subuh berjamaah. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan Ketua Umumnya yakni Prabowo Subianto setuju dengan penambahan kursi pimpinan MPR dari lima menjadi 10 orang. Alasannya, agar mewakili semua unsur di parlemen.

"Kalau Pak Prabowo malah secara prinsip sangat mendukung bahwa ini kan lembaga permusyawaratan, kan kalau enggak salah pernah kan pimpinan semua fraksi," kata Edhy di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2019). 

"Jadi saya pikir normal, ini yang dalam pandangan beliau. Karena mewakili semua kepentingan di berapa itu, ada sembilan fraksi plus satu DPD, berarti kan 10. Ya tinggal saja diatur aturan mainnya," sambungnya.

Edhy menjelaskan Indonesia adalah negara yang luas. Sehingga bagus kalau ada penambahan pimpinan di MPR.

"Karena kan negeri kita luas. Anggota DPR dan DPD itu jumlahnya sekarang 575 ditambah 134. Jumlah ini menurut saya juga sangat kecil dibanding luas wilayah kita. Jadi kalau ada keterwakilan masing-masing elemen, saya pikir itu juga bagus," ungkapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Tanggapan dari Partai Lain

Prabowo Subianto dalam peringatan HUT ke-74 RI di Kantror DPP Gerindra. (Merdeka.com/Sania Mashabi)
Prabowo Subianto dalam peringatan HUT ke-74 RI di Kantror DPP Gerindra. (Merdeka.com/Sania Mashabi)

Edhy juga menyoroti adanya anggapan dari partai lain yang menyebut penambahan pimpinan bisa membuat pemborosan pada keuangan negara. Sebab, kata dia, saat ini juga sudah terjadi pemborosan.

"Tanpa adanya lembaga dibikin, di negara ini sudah terjadi pemborosan kok, kenapa kita nggak berpikir lebih clear lagi berapa ongkosnya untuk menambah itu. Nggak besar dan ruangannya sudah ada. Kegiatannya, berapa jumlah anggaran yang masuk DPR RI dan MPR, nggak lebih dari Rp 5 triliun, berapa persen dari anggaran negara, apa yang dihasilkan," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengusulkan adanya penambahan kursi pimpinan MPR. Dia mengusulkan jumlah pimpinan ditambah menjadi 10 orang.

"Awal periode ini kan pimpinan MPR 5 orang. Setelah beberapa saat, dirubah menjadi 8 orang. Tentu sangat baik jika pimpinan yang akan datang disempurnakan menjadi 10 orang dengan rincian 9 mewakili fraksi-fraksi dan 1 mewakili kelompok DPD. Soal siapa ketuanya, bisa dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat," kata Saleh pada wartawan, Senin, 12 Agustus 2019. 

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya