Wiranto: Pasukan Pengamanan di Papua-Papua Barat Ditambah Jaga Objek Vital

Wiranto menuturkan, dari laporan kapolri dan kapolda, situasi sudah kondusif.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 20 Agu 2019, 18:19 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2019, 18:19 WIB
Wiranto Beri Penjelasan Soal Keamanan Pasca Pemilu 2019
Menkopolhukam Wiranto bersama Mendagri Tjahjo Kumolo dan KSP Moeldoko memberi keterangan usai rapat koordinasi tentang keamanan pasca-pemilu 2019 di Jakarta, Rabu (24/4). Wiranto menjelaskan Sejumlah isu seperti hoaks dan tuduhan yang berakibat pada delegitimasi KPU. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menerima kehadiran Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Wakil Kepala BIN Teddy Lhaksmana di kantornya. Pertemuan itu berlangsung tertutup.

Wiranto menjelaskan, dalam pertemuan itu, Kapolri Tito menjelaskan soal pertemuannya dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terkait kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

"Pak Kapolri itu kan juga baru datang dari Surabaya. Koordinasi dengan Ibu Khofifah. Kemudian juga baru saja mengatakan hubungan jarak jauh dengan para kapolda yang terlibat dengan insiden kemarin itu. Menyampaikan laporan perkembangannya," ucap Wiranto di kantornya, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Dia menuturkan, dari laporan kapolri dan kapolda, situasi sudah kondusif. Sehingga, sejauh ini masih aman.

"Tapi intinya perkembangan seluruh daerah cukup kondusif. Tensinya menurun. Jadi aman terkendali," jelas Wiranto.

Meski demikian, kata dia, akan ada penambahan pasukan untuk mengamankan objek vital, khususnya di Papua dan Papua Barat.

"Hanya memang perlu penambahan pasukan untuk lebih meyakinkan pengamanan objek-objek vital yang ada di Papua dan Papua Barat," ungkap Wiranto.

Wiranto mengatakan, penambahan pasukan itu akan didatangkan dari daerah lain di luar Papua dan Papua Barat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Fasilitas Umum Rusak

Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Pemerintah sedang menginventarisasi fasilitas umum yang rusak akibat kerusuhan di wilayah, Papua Barat, Senin kemarin (19/8/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, fasilitas umum yang terkena imbas kerusuhan di Papua Barat masih dalam pendataan.

Sejauh ini, di wilayah Sorong tercatat 15 fasilitas publik mengalami kerusakan. Sedangkan, di kawasan Manokwari, sekitar 10 fasilitas umum juga rusak.

"Ini masih didata. Ada beberapa kerugian secara materiil," ucap dia di Mabes Polri, Selasa (20/8/2019).

Dedi mengatakan, aset-aset yang rusak akan diperbaiki. "Nanti dari pemerintah minimal akan memberikan apa namanya bantuan bantuan dalam rangka segera memulihkan aktivitas maupun beberapa properti yang rusak," ucap dia.

Hingga kini, Polri dan pemerintah setempat masih membersihkan puing-puing kerusuhan di Papua Barat.

"Pohon-pohon yang tumbang khususnya di Kota Manokwari, kemudian sisa pembakaran ban dibersihkan hari ini, sehingga diharapkan hari ini Seluruh aktivitas masyarakat betul-betul bisa berjalan dengan normal," ujar Dedi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya