Demokrat DKI: Penolakan Pin Emas DPRD Lebay dan Norak

Mujiono menyatakan, pin emas yang diberikan kepada anggota DPRD barunya nantinya, hanya simbol semata.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 22 Agu 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 11:15 WIB
Yusron Fahmi/Liputan6.com
Anggota DPRD DKI Fraksi Demokrat Mujiyono.

Liputan6.com, Jakarta Politikus Partai Demokrat DKI Mujiono menilai penolakan pin emas sejumlah anggota DPRD DKI terpilih sebagai hal yang lebay dan norak.

"Itu pencitraan yang lebay dan norak. Pin emas itu kan hanya simbol," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (22/8/2019).

Mujiono menyatakan, pin emas yang diberikan kepada anggota DPRD terpilih nantinya, hanya simbol semata. Emas, menurut Mujiyono adalah simbol sukses setelah melalui proses perjuangan panjang di pileg. Terlebih, hal ini sudah ada aturan dan lazim dilakukan pada anggota DPRD periode sebelumnya.

"Jangan dilihat dari nilai yang dikeluarkan. Jelas tidak sebanding dengan yang kita keluarkan selama masa kampanye di pileg," ujarnya.

Mujiyono yang juga anggota DPRD DKI terpilih 2019-2024 ini menyatakan, pin emas yang diberikan nanti adalah dua buah dengan masing-masing beratnya 2 dan 5 gram dengan kualitas emas 22 karat.

"Itu kalau dirupiahkan hanya Rp 7 jutaan. Rp 7 juta untuk lima tahun pemakaian apa bisa itu dibilang pemborosan?. Kalau mau kritis mbok ya yang cermat. Banyak tuh hal lain yang memang benar-benar pemborosan. Silakan nanti dikritisi jika sudah masuk," ujarnya Mujiyono.

Lebih jauh menegaskan, membicarakan pin emas bukan hal krusial saat ini. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana sebagai anggota dewan nantinya bisa berkontribusi dan keberadaannya bisa dirasakan masyarakat secara langsung.

"Prestasi, kerja. Itu yang utama. Jangan cuma sibuk urusin yang remeh kaya gitu," tegasnya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya