Langkah UNHCR Usai Pemprov DKI Setop Bantuan Makanan kepada Pencari Suaka

UNHCR menyampaikan pihaknya bisa bekerja sama dengan siapa pun yang bisa menyediakan makanan bagi para pencari suaka.

oleh Yopi Makdori diperbarui 27 Agu 2019, 06:54 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2019, 06:54 WIB
UNHCR
Kepala Perwakilan United Nations High Commission on Refugees (UNHCR), Thomas Vargas saat memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta. (Liputan6.com/Yopi Makdori)

Liputan6.com, Jakarta - Thomas Vargas, Kepala Perwakilan United Nations High Commission on Refugees (UNHCR) menyampaikan, pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengangani permasalahan pencari suaka pasca Pemda DKI Jakarta menghentikan bantuan makanan kepada mereka.

"Kita dalam situasi yang sulit saat ini. Kita akan bekerja sama dengan pemerintah, dan dengan semua mitra yang bisa membantu," kata Vargas di Kantor UNHCR, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019).

UNHCR juga menyampaikan, mereka bisa bekerja sama dengan siapa pun yang bisa menyediakan makanan bagi para pencari suaka. "Kita akan bekerja sama dengan pemerintah dan pihak lain hingga tempat itu (kemp penampungan pencari suaka Kalideres) ditutup," ujar Vargas.

Meskipun tempat penampungan para pencari suaka di Kalideres akan ditutup oleh Pemda DKI Jakarta, Vargas mengapresiasi kebaikan Pemprov DKI yang telah bersedia untuk sementara menampung para pencari suaka tersebut.

"Tempat itu memang diperuntukan oleh Pemda hanya sementara untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pencari suaka," katanya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Program UNCHR

Kondisi Para Pencari Suaka di Lokasi Penampungan
Para pencari suaka duduk-duduk di halaman gedung bekas Markas Kodim di kawasan Kalideres, Jakarta, Selasa (16/7/2019). Rata-rata para pencari suaka tersebut berasal dari Afghanistan, Pakistan, Somalia, Sudan, Iraq, dan Iran. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Setelah itu, lanjut Vargas, pihaknya juga akan mencetuskan sebuah program untuk bisa membuat para pencari suaka mandiri. Dan tidak tergantung lagi oleh bantuan langsung dari pihak luar.

"Sehingga mereka bisa menjaga diri mereka sendiri," tukas Vargas.

Program ini, kata Vargas menggandeng Organisasi Perburuhan Dunia (ILO), Universitas Atmajaya, dan juga Dompet Dhuafa. Jenis programnya, Vargas menerangkan, akan menawarkan para wirausahawan muda untuk meminang para pencari suaka yang memiliki kemampuan dan bakat supaya bisa bekerja dengan mereka.

"Sehingga para pencari suaka itu bisa diberi, bukan gaji tapi tunjangan untuk transportasi dan makanan mereka," ungkap Vargas.

"Dan dengan cara ini, pencari suaka akan menang. Dan ini situs yang saling menguntungkan. (Di mana) perusahaan lokal akan dikuatkan dengan dibantu pencarian suaka, dam pencari suaka bisa menjaga dirinya karena memperoleh makanan," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya