Ketua PBNU Tak Ragukan Kinerja Pansel Capim KPK

Said juga menitipkan pesan bagi mereka yang terpilih sebagai Pimpinan KPK periode 2019-2023 agar tidak lagi menangkap koruptor kelas receh.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 31 Agu 2019, 02:03 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2019, 02:03 WIB
Ketua Umum PBNU Minta Jokowi Berikan Capim KPK yang Berintegritas
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap saat pidato aksi dukung capim KPK bersih di Gedung KPK, Jumat (30/08/2019). Said Aqil Siradj memberikan dukungan kepada lembaga antirasuah yang dinilai jujur dan berkeadilan. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengajak, publik untuk percaya penuh terhadap Panita Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) yang dibentuk Presiden Jokowi.

"Kita percaya pada Pansel," ujar Said Aqil usai menghadiri Aksi Solidaritas Selamatkan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat 30 Agustus 2019.

Meski tidak menampik untuk mengawasi kinerja Pansel, namun ditekankan Said, Yenti Garnasih cs merupakan orang yang ditunjuk langsung oleh Jokowi. Artinya, tidak percaya Pansel sama saja tidak percaya pada Jokowi yang memegang amanah sebagai Presiden.

"Ya kita percayalah pada Pansel, karena itu sudah pilihan Pak Presiden Jokowi," kata dia.

Said juga menitipkan pesan bagi mereka yang terpilih sebagai Pimpinan KPK periode 2019-2023 agar tidak lagi menangkap koruptor kelas receh. Para pimpinan baru nanti harus berani menangkap koruptor kelas kakap.

"Bukan berati saya mentolerir korupsi Rp 10 juta. Tapi kan korupsi ada dua, ada yang merugikan negara ada yang membangkrutkan negara. Utamakan yang membangkrutkan dulu," Said menambahkan.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

10 Capim KPK

Capim KPK
Ketua Pansel KPK Yenti Ganarsih (tengah) memberikan keterangan terkait hasil profile assessment calon pimpinan KPK periode 2019-2023 dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (23/8/2019). Tahapan keempat seleksi calon pimpinan capim KPK telah selesai dan menyisakan 20 nama. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) akan menyerahkan 10 nama ke Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada Senin 2 September 2019. Nama itu akan diserahkan usai pansel rampung menyeleksi capim-capim.

"Pada Senin jam 3 sore (15.00 WIB) rencananya insyaallah kami diterima Presiden untuk menyerahkan 10 nama tersebut," ujar Ketua Pansel Capim KPK Yenti Garnasih di Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis 29 Agustus 2019.

Dia mengatakan, kinerja pansel menyeleksi ratusan --hingga akhirnya mengerucut 20-- capim, telah usai. Yenti menyebut Pansel akan melakukan rapat dengan pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto terkait hasil tes kesehatan 20 peserta, yang digelar Senin 26 Agustus 2019.

"Besok dan hari selanjutnya kami akan rapat tertutup. Dan hari Senin kami akan rapat pada putusan, untuk menentukan 10 calon pimpinan," kata Yenti.

Pansel, tegas dia, tak akan mengumumkan 10 nama yang diserahkan kepada Jokowi. Namun jika Jokowi meminta untuk diumumkan terlebih dahulu sebelum dikirim ke DPR, maka hal itu bisa dilakukan.

"Pansel hanya menyerahkan kepada Presiden. Pansel tidak mengumumkan sepanjang tidak diminta oleh Presiden," kata dia.

Sampai saat ini terdapat 20 nama tersisa dari serangkaian seleksi yang dihelat Pansel Capim KPK.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya