Mantan Komisioner KPK Minta Jokowi Dengar Masukan Masyarakat Soal Capim KPK

Jasin mengatakan, presiden harus mendengar masukan masyarakat dari hasil uji publik terkait capim KPK ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2019, 09:53 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2019, 09:53 WIB
Menolak Pasal Tindak Pidana Korupsi
Mantan Wakil Ketua KPK M Jasin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) M Jasin meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi serius dalam memilih calon pimpinan (KPK).

Hari ini Pansel capim KPK akan mengumumkan 20 nama dari hasil seleksi. 20 nama ini akan diserahkan ke presiden minggu depan. Selanjutnya presiden akan memilih 10 nama untuk diserahkan ke DPR.

Jasin mengatakan, presiden harus mendengar masukan masyarakat dari hasil uji publik terkait capim KPK ini. Pemilihan pimpinan KPK yang berintegritas akan berdampak pada jalannya pemerintahan.

"Mudah-mudahan pak presiden mendengar dengan serius suara masyarakat," jelasnya di Hotel Mercure, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).

Jasin juga menyarankan presiden mengajak pimpinan KPK maupun mantan pimpinan KPK berdiskusi atau audiensi sebelum memilih 10 nama yang akan diserahkan ke DPR. Menurutnya masukan dari pimpinan KPK harus juga didengar karena KPK memiliki sumber daya yang mengetahui rekam jejak para capim KPK ini.

"Ini masalah penting untuk penyelenggaraan pemerintahan berikutnya. Kalau KPK bagus, yang dapat nama juga artinya presiden karena presiden pengendali pemberantasan korupsi secara nasional. KPK bagus, instansi lain tergerak menjadi bagus yang dapat nama juga pak presiden dan pak presiden harus memilih yang baik," jelasnya.

Menurutnya presiden masih memiliki kesempatan sebelum memutuskan. Rencananya pansel akan menyerahkan nama capim hasil seleksi ke presiden pada 2 September mendatang.

"Masih ada kesempatan. Presiden harus punya keseriusan yang tinggi sebelum dilantik dalam memilih 20 menjadi 10 itu. Gali informasi pihak tertentu yang informasinya valid dan bisa dipercaya," jelasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Serius Pilih

Berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait efek kinerja pemberantasan korupsi terhadap dukungan pada Jokowi, banyak pemilih Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu April lalu merupakan pendukung KPK. Peneliti senior LSI, Burhanuddin Muhtadi mengatakan semakin puas masyarakat terhadap kinerja Jokowi, kecenderungan terhadap KPK juga tinggi. Dengan demikian dapat diketahui pilihan para pembela KPK.

Berdasarkan hasil itulah maka Jokowi disarankan benar-benar serius dalam memilih capim KPK menjelang pelantikan untuk periode kedua ini. Jasin mengatakan pimpinan KPK haruslah yang memiliki integritas tinggi. Karena lembaga KPK akan menjadi mekanisme pemicu (trigger mechanism) dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi bagi lembaga lain.

"Karena mitra KPK adalah penegak hukum dan lembaga-lembaga pemerintah yang non penegak hukum," ujarnya.

Selain itu KPK adalah lembaga yang paling dipercaya publik. Tak hanya percaya akan kinerja lembaga ini, publik juga percaya dengan konsistensi KPK dalam melaksanakan tugasnya.

Jasin mengatakan pimpinan KPK harus orang yang tidak bisa disuap dan tak bisa diajak bermain golf.

"Yang enggak bisa ditreatment di restoran-restoran kan seperti itu, yang tidak gampang diajak main golf. Memang tidak boleh main golf, seluruh jajaran dan pimpinan di KPK. Jadi mendapatkan kepercayaan dari publik dan kinerjanya baik," pungkasnya.

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya