Kondisi Papua Berangsur Pulih, Kinerja Panglima dan Kapolri Diapresiasi

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Tito Karnavian sukses melakukan pendekatan dialogis. Yaitu membuka ruang dialog dengan masyarakat Papua.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Sep 2019, 13:11 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2019, 13:11 WIB
Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di kota Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Aksi masyarakat Papua ini merupakan buntut dari kemarahan mereka atas peristiwa yang dialami mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian tengah berada di Papua, guna mengawasi langsung kondisi sekarang. Kondisi Papua kini berangsur-angsur pulih.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Bung Karno, Cecep Handoko, memandang, keputusan Panglima dan Kapolri berkantor sementara di sana, dilihat mampu membawa pendekatan tak hanya militeristik semata, tapi sudah membuka ruang dialog yang baik.

"Panglima suskses melakukan pendekatan dialogis. Dia dan Kapolri membuka ruang dialog dengan masyarakat Papua dan itu dibuktikan dengan mengundang para tokoh masyarakat Papua dimulai dihari pertama mereka berkantor di sana," kata Cecep saat dikonfirmasi, Jumat (6/9/2019).

Dia berpandangan sudah sepantasnya publik mengapresiasi langkah Panglima TNI. Dia tidak sependapat dengan beberapa pihak yang menganggap Panglima lemah dalam penangan kerusuhan Papua.

" Saya berpendapat kepemimpinan Panglima saat ini memang berbeda, terkesan kalem tapi pasti. Menilai kinerja Panglima harus dilihat secara menyeluruh bukan hanya sebatas soal Papua hari ini saja," ungkap Cecep.

Dia pun mengingatkan, yang diperlukan Indonesia hari ini adalah konsolidasi sosial dan politik. Hal itu akan terwujud jika semua pihak bisa saling memahami dan bersinergi.

"Tantangan kita hari ini adalah soal persatuan dan kesatuan itu akan rusak oleh intrik politik, semuanya meski peka jangan sampai ada konflik didalam konflik. Kasihan bangsa ini," ucapnya. 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Kelompok Baru Tunggangi Konflik Papua

Kerusuhan Pecah di Manokwari
Massa turun ke jalan dalam unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Manokwari, Papua, Senin (19/8/2019). Mereka membakar gedung DPR juga memblokade jalan dengan membakar ban sebagai buntut dari peristiwa yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, serta Semarang beberapa hari lalu. (STR / AFP)

Sementara itu, Kasum TNI Joni Supriyanto sempat mengungkapkan banyak kelompok baru yang sengaja menunggangi aksi kericuhan di Papua. Salah satunya, kata dia, adalah kelompok mantan caleg yang sengaja memasang bendera bintang kejora.

"Termasuk juga ada kelompok-kelompok baru yang menunggangi. Kita semua tahu, ada mantan calon anggota dewan yang tidak terpilih kan, memasang bendera ramai-ramsi itu kan kelompok-kelompok penunggang baru," kata Joni.

Joni juga mengungkapkan, kelompok baru juga kerap memutar balikan fakta, menyebarkan propaganda, berita yang tidak benar. Karena itu, dia meminta semua pihak untuk bekerja sama menangani masalah di Papua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya