Tak Hanya Asih, Ini Deretan Pembunuhan Berlatar Belakang Tumbal Pesugihan

Kasus Asih yang ditemukan tewas dan rupanya menjadi korban tumbal pesugihan rupanya bukan pertama kali terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2019, 07:52 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 07:52 WIB
Penculikan
Polisi mengungkap penculikan gadis bawah umur yang hamil untuk dijadikan tumbal pesugihan (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Tubuh Asih (45) warga Palmerah, Jakarta Barat ditemukan sudah membusuk di semak-semak di daerah Maja, Kabupaten Lebak, Banten pada 24 Agustus 2019. Belakangan diketahui, dia merupakan korban tumbal pesugihan.

Asih dibunuh oleh WF (40) atas perintah OV (40) untuk persembahan kepada makhluk gaib. Rencana pembunuhan untuk tumbal pesugihan muncul setelah OV mengaku mendapat bisikan untuk mempersembahkan tumbal pada makhluk gaib.

Bisikan itu diakui didengarnya pada 15 Agustus 2019. Kemudian dia meminta bantuan WF untuk membunuh dan mencari korban.

Akhirnya, mereka mencari korban lain. Mereka memilih Asih, seorang janda yang juga kerabat kerja OV. Mereka melakukan perencanaan pembunuhan dengan matang.

Asih dibunuh di kontrakan OV di daerah Ciampea, Bogor, Jawa Barat dengan cara dicekik oleh WF. Sebelum dihabisi, Asih sempat diperkosa WF.

Selain kasus Asih, rupanya kasus pembunuhan berlatar belakang tumbal pesugihan sebelumnya juga pernah beberapa kali terjadi di Tanah Air. Berikut ulasannya:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bunuh Anak untuk Tumbal Pesugihan

Penculikan
Polisi mengungkap penculikan gadis bawah umur yang hamil untuk dijadikan tumbal pesugihan (Istimewa)

Pada 2008 lalu, seorang ibu tega menghabisi nyawa anaknya karena himpitan ekonomi. Dian Endang Mardiana, tega menghabisi nyawa anaknya, Tegar Bangun Setiyadi yang masih berusia 3 tahun karena bisikan makhluk halus.

Dian, warga Desa Munggut, Kabupaten Madiun itu mengaku diperintah makhluk halus milik mertuanya agar menjadikan Bayu sebagai tumbal terakhir.

"Saya pukuli Tegar dengan gantungan baju dan kayu. Pemukulan saya lakukan karena ada permintaan dari makhluk halus peliharaan ibu mertua saya agar dia dijadikan tumbal," kata Dian.

Dian mengatakan anaknya, Tegar, menjadi permintaan terakhir makhluk halus itu untuk menyempurnakan permintaan agar bisa dikabulkan. Setelah anaknya meninggal, mertuanya menyuruhnya agar memiliki anak lagi sebagai gantinya.

 

Tega Bunuh Adik Kandung

Bunuh Diri
Ilustrasi Bunuh Diri (iStockphoto)

Pada 2015 lalu, Muhamad Rizki Silaban (15) mengaku sedang belajar ilmu kekebalan dari perguruan bela diri.

Karena itu Rizki mengaku mendapat bisikan alam gaib untuk membunuh adik kandungnya bernama PMM (13) di rumahnya sendiri di Kampung Duku, Jalan Masjid Al Baido RT.03/RW.05, Kelurahan Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang.

"Dari pengakuannya, tersangka ini sudah sebulan belajar ilmu hitam. Atas bisikan jin itu Rizki membunuh adiknya dengan pisau dapur. Pembunuhan harus dilakukan karena jin tersebut mengancam akan menghabisi keluarga korban kalau perintahnya tak dilaksanakan," kata Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Agus Pranoto, 27 Juni 2015.

 

Pembunuhan Satu Keluarga Demi Ilmu Hitam

20160206-Ilustrasi-Pembunuhan-iStockphoto
Ilustrasi Pembunuhan dengan Senjata Tajam (iStockphoto)

Agus Supriyatna menjadi tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Cirebon pada 2 September 2017. Agus membunuh istri dan ibunya karena diduga menganut ilmu hitam. Dugaan itu muncul saat Agus diinterogasi oleh pihak kepolisian.

"Seperti membaca lafal yang tidak jelas pengucapannya dan mengamalkan sesuatu yang tidak jelas," kata Wakil Kepala Polres Cirebon Kompol Wadi Sa'bani.

Selain itu, sifat Agus juga berubah. Biasanya Agus membalas sapaan tetangganya. Kini Agus hanya menjawab seadanya bahkan tidak menjawab sekalipun.

"Kelakuannya juga sudah beda. Biasanya kalau diajak ngobrol menyahut, sekarang diam, malah jawab seadanya saja," kata tetangganya, Maryono.

 

Reporter : Fellyanda Suci Agiesta

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya