Liputan6.com, Jakarta - Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tandjung merasa senang mendengar kabar tak ada lagi perseteruan antara Airlangga Hartarto dengan Bambang Soesatyo (Bamsoet). Terlebih, dalam perebutan kursi untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
"Saya bersyukur kalau mereka sudah damai dan Airlangga sudah sampaikan kepada saya," kata Akbar Tandjung usai menghadiri Milad KAHMI di Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Minggu, 29 September 2019.
Dengan begitu, dia ingin agar Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar dapat berjalan dengan lancar dan tak ada hambatan apapun. Jika mengikuti AD/ART yang ada, Munas Partai Golkar akan dilaksanakan pada Desember 2019.
Advertisement
"Dalam suasana bangga itu, harapan saya Munas akan datang itu berjalan dengan lancar, menghasilkan pendapat-pendapar dan pikiran-pikiran pandangan yang bisa dijadikan dasar untuk dapat tingkatkan kiprah Golkar kedepan," ujarnya.
Selain itu, ia berharap agar Partai Golkar dapat menjadi pemenang pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Terlebih, ia mengaku bahwa Partai Golkar pernah menjadi pemenang pada 2004 lalu.
"Harapan saya 2024 insya Allah jadi pemenang. Karena itu penting soliditas tokoh-tokoh dan petinggi Golkar, dan penguatan kelembagaan Golkar, penyiapan kader Golkar dalam rangka menyongsong agenda-agenda nasional kita terutama pemilu 2024.
"Kader-kader generasi muda yang sejalan dengan aspirasi dan meyongsong milenial kedepan," pungkasnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bamsoet Dukung Airlangga
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo Bertemu, Jumat (27/9). Hasilnya, Bamsoet memutuskan mendukung pencalonan Airlangga di Munas Golkar.
Bamsoet menjelaskan, hal ini dilakukan guna menjaga soliditas partai. Terlebih saat ini tengah terjadi berbagai isu di Tanah Air yang butuh perhatian elite politik.
"Untuk sementara ini, saya coolling down dulu. Memutuskan untuk mendukung pencalonan beliau (Airlangga)," jelas Bamsoet kepada Merdeka.com, Sabtu (28/9).
Dia tak ingin kegaduhan terjadi di internal Golkar menambah beban Presiden Jokowi. Ditambah, kondisi dan situasi negara yang tengah menghadapi banyak persoalan.Golkar sebagai partai pemerintah, harus mendukung dan menjaga stabilitas politik Jokowi. Terlebih jelang pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin 20 Oktober nanti.
Bukan cuma itu, Bamsoet juga akhirnya menerima tawaran untuk menjadi Ketua MPR dari Golkar. Hal itu yang ditawarkan oleh Airlangga dalam pertemuan semalam.
"Beliau meminta saya jadi calon ketua MPR," tambah Ketua DPR itu.
Advertisement