Liputan6.com, Jakarta - Gerindra mengalah dan menyerahkan kursi Ketua MPR kepada Bambang Soesatyo dari Fraksi Golkar. Sikap mengalah Gerindra ini ditangkap sejumlah pihak sebagai sinyal kuat bahwa kader Gerindra akan mendapat kompensasi dengan masuk ke Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
Namun, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Habiburokhman membantah kemungkinan tersebut. Menurut dia, tak ada sama sekali pembicaraan yang mengarah pada kemungkinan Gerindra bergabung di kabinet mendatang.
Advertisement
Baca Juga
"Kita jauh sekali menempatkan kader ke sana sebagai menteri atau tidak. Belum ada pembicaraan soal itu. Soal MPR kemarin, Pak Prabowo hanya ingin menunjukkan, di dalam konteks pemilihan Ketua MPR kita ingin menunjukkan tak ada pragmatis. Jadi periode ini kita kompak," kata Habiburokhman di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/10/2019).
Advertisement
Dia menuturkan, Gerindra juga tidak menyetorkan nama-nama kadernya sebagai calon menteri. Yang ada, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto hanya menyetorkan lima pokok pikiran yang langsung ditulis oleh mantan Danjen Kopassus itu.
"Arahan Pak Prabowo terakhir, kita menyumbangkan lima pokok pemikiran. Pertama tentang bagaimana kita bisa berdaya dalam sumber daya alam, pokok pikiran mengenai sumber daya air, pokok pikiran sumber daya energi, keempat soal pemerintahan yang bersih, kelima soal pertahanan yang kuat. Itu Pak Prabowo bikin diserahkan ke Pak Jokowi," ungkap Habiburokhman.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Belum Ada Putusan
Dia kembali menegaskan, sejauh ini pihaknya masih belum menentukan apakah akan masuk ke kabinet atau tidak.
"Kayaknya belum," pungkas Habiburokhman.
Advertisement