Kapolres Kendari Diganti, Polri Klaim Tak Terkait Kasus Penembakan 2 Mahasiswa

Posisi Kapolres Kendari digantikan oleh AKBP Didik Efrianto.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Okt 2019, 22:05 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2019, 22:05 WIB
Penjagaan Keamanan Daerah
Ilustrasi polisi. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian merotasi AKBP Jemi Junaidi dari jabatannya sebagai Kapolres Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Mutasi tertuang dalam surat telegram ST/2657/X/KEP./2019 yang dikeluarkan Senin (7/10/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan mutasi tersebut.

"Ya betul," tutur Dedi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (7/10/2019).

Dalam surat telegram, Jemi dipindah menjadi Kabagdalpers Biro SDM Polda Kalimantan Tengah. Sementara posisi Kapolres Kendari digantikan oleh AKBP Didik Efrianto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Wakatobi.

Lebih lanjut, posisi Kapolres Wakatobi diserahkan kepada AKBP Anuardi yang sebelumnya menjabat sebagai Kabagbinopsnal Ditlantas Polda Sultra.

Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhart membantah bahwa mutasi tersebut akibat dari kasus mahasiswa Kendari yang tewas tertembak saat unjuk rasa menolak RUU KPK dan RUU KUHP di Gedung DPRD Sultra.

"Tidak ada. Rotasi adalah sesuatu yang alami dalam suatu organisasi. Mutasi dalam organisasi Polri hal yang biasa dalam rangka tour of duty dan area, serta untuk meningkatkan kinerja organisasi dan dalam rangka pembinaan karir," kata Harry.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya