Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menemukan sedikit masyarakat yang menilai demonstrasi mahasiswa ditumpangi oleh kelompok yang anti terhadap Presiden Joko Widodo.
Dalam survei teranyar LSI, hanya 16,4 persen responden menilai demonstrasi mahasiswa beberapa hari lalu digerakkan oleh orang-orang yang anti terhadap Presiden Jokowi. Serta, hanya 11,8 persen responden menilai gerakan mahasiswa ditumpangi oleh kelompok anti Jokowi.
"Kalau kita lihat hanya 11,8 melihat demonstrasi ditumpangi. 16,4 persen responden, demonstrasi digerakkan orang anti Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan dalam rilis survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2019).
Advertisement
Menurut Djayadi, masyarakat bisa membedakan demonstrasi arus utama mahasiswa yang bertujuan untuk menentang revisi UU KPK dan sejumlah rancangan undang-undang.
"46,8 masyarakat bisa membedakan ada yang ingin gagalkan pelantikan dan ada demo yang menentang revisi UU KPK," jelasnya.
Baca Juga
Sementara, mayoritas responden menilai demonstrasi mahasiswa bukan untuk menggagalkan pelantikan presiden.
35,2 persen masyarakat setuju demonstrasi untuk menggagalkan pelantikan presiden, sedangkan 43,9 persen tidak setuju demonstrasi mahasiswa untuk menggagalkan pelantikan presiden.
"Cukup banyak demo dianggap untuk menggagalkan pelantikan sebanyak 35,2. Tapi lebih bayak lagi yang tidak setuju," ujar Djayadi.
LSI melakukan survei melalui sambungan telepon pada 4-5 Oktober 2019. Survei melibatkan 1.010 responden yang dipilih secara stratified random sampling. Survei memiliki margin of error 3,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.