4 Cerita Menggemparkan tentang Penemuan Ular oleh Warga

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, warga bogor digegerkan dengan penemuan sarang ular di bawah rumah warga.

Berawal dari laporan seorang warga Perumahan Bumi Keradenan, Kelurahan Keradenan, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang melihat seekor ular kobra, pada Selasa, 8 Oktober 2019. 

Saat Tim Rescue Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor di datangkan, tim menemukan puluhan telur ular di bawah rumah warga. Telur ular tersebut ditemukan di dalam lubang yang diduga menjadi sarang ular.

"Kita temukan 20 butir telur ular terkubur dalam tanah di dalam rumah itu. Karena rumah itu kosong sedang direnovasi," kata Karu Rescue 1 Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor, Arman M, Selasa kemarin. 

Arman yakin bahwa telur-telur ular tersebut adalah telur ular kobra yang pernah dilihat warga sebelumnya.

Selain cerita di Bogor, ada banyak cerita lain tentang penemuan ular di sejumlah daerah di Tanah Air, begini ceritanya: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Seorang guru perempuan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Tobadak, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat nekat menangkap ular piton menggunakan tangan kosong lantaran ular itu mengancam murid-muridnya.

"Iya ditangkap pakai tangan kosong," kata Putu Ayu sang guru, Jumat, 9 Agustus 2019. 

Kemunculan ular dengan panjang sekitar 3 meter itu menurut Putu sempat membuat suasana belajar mengajar menjadi kacau. Siswanya sontak panik setelah mengetahui ada seekor piton masuk ke area sekolah. 

"Tadi sempat panik. Murid-murid saya langsung berlarian," dia menjelaskan. 

Melihat siswanya panik dan ketakutan, tanpa pikir panjang, Putu Ayu kemudian langsung berusaha menangkap ular piton tersebut menggunakan tangan kosong.

"Saya dibantu oleh dua siswa saya," imbuhnya 

Setelah berhasil menangkap ular piton itu, Putu Ayu kemudian mengikat kepala hewan melata itu menggunakan tali rafia. 

Cerita penemuan ular lainnya yang tak kalah menggemparkan terjadi di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Wa Sago, seorang petani diterkam ular piton saat hendak pulang ke rumahnya, Minggu, 2 Juni 2019, sekitar pukul 17.30 Wita.

Ular piton sepanjang 7 meter itu diduga menghadang korban di wilayah hutan di sekitar perkantoran Takawa, Pasar Wajo.

Menurut sejumlah saksi mata, Wa Sago awalnya berjalan sendirian saat hendak pulang. Diduga, ular piton bermotif kembang yang kawanannya sering terlihat warga itu sudah mengintai korban.

Belum sempat ditelan, dua orang pria yang hendak pulang dari kebun, La Sini dan La Arumani mendapati korban tengah dililit ular. Kedua petani ini kemudian berusaha menebas ular untuk melepaskan korban dari lilitan hewan melata itu.

La Sini menjadi saksi mata pertama yang menemukan korban tengah terlilit. Tak berani menolong sendirian, La Sini memanggil La Arumani yang tak berada jauh dari lokasi.

"Kami tebas ular itu, kebetulan kami bawa parang karena korban sementara dililit. Kami berusaha lepaskan korban," ujar La Sini.

Berhasil membunuh ular piton Sulawesi itu, keduanya lalu mencari pertolongan warga. Warga pun datang mengevakuasi korban untuk dibawa pulang.

Dari Purworejo, seekor ular raksasa ditangkap di saluran air sebuah bekas pabrik es di pusat kota. Ular berjenis piton itu panjangnya mencapai 4 meter. 

Warga RT 01 RW 11 Kampung Pandekluwih, pusat Kota Purworejo tempat ditemukannya ular raksasa ini mengaku tak menduga. Padahal sebelumnya warga sering kehilangan hewan peliharaan.

"Saya kira selama ini cuma isu. Memang ada beberapa warga yang pernah lihat ular berkeliaran di sekitar pabrik es yang sudah tutup itu," kata Heri, warga setempat kepada krjogja.com, Minggu, 23 September 2018.

Menurut Heri, ular yang sempat dilihat warga tak hanya seekor. Warga sempat berspekulasi bahwa bekas pabrik es itu sudah menjadi sarang ular. Semacam kerajaan ular dalam skala kecil.

Lain lagi cerita ular dari Kota Solo, Jawa Tengah. Ular-ular bermunculan masuk ke permukiman warga usai banjir melanda sejumlah wilayah di kota itu. 

Warga Bibis Metan di Kecamatan Banjarsari misalnya, menemukan ular piton sepanjang 2,5 meter pada Kamis pagi, 4 April 2019. 

Tri, salah satu warga bahkan mengaku tak sengaja melihat kepala ular muncul saat banjir menggenangi rumahnya yang bersebelahan dengan Kali Anyar.

"Itu saya temukan sekitar pukul 10.00 WIB. Saya lihat ada kepala ular muncul. Saya kemudian mencoba untuk menangkap ular tersebut," ujarnya, seperti dikutip Solopos.

Ular yang ditemukan di bantaran tersebut diduga muncul karena adanya banjir yang menggenangi sarangnya. Akibatnya ular tersebut muncul ke permukaan dan masuk ke permukiman warga.

"Kemungkinan memang karena banjir, makanya muncul dari sarang. Ini juga kelihatan sedang proses ganti kulit. Jadi ularnya lebih pasif dari biasanya," imbuh dia.

(Jagat Alfat Nusantara)