3 Hal tentang Ular Piton Raksasa yang Mati Akibat Kebakaran Hutan Kalimantan

Terlihat seekor ular piton berukuran besar hangus terbakar bersama dengan flora dan fauna lainnya di hutan Kalimantan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2019, 16:44 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 16:44 WIB
Ular piton raksasa terbakar akibat kebakaran hutan Kalimantan
Ular piton raksasa terbakar akibat kebakaran hutan Kalimantan. (Facebook: Johan Michael Median Pasha)

Liputan6.com, Jakarta - Kebakaran hutan di Kalimantan menjadi sorotan publik. Hal itu pun mengakibatkan buruknya kualitas udara dan berdampak pada kesehatan warga.

Kebakaran hutan itu diduga menyebabkan seorang bayi berusia empat bulan meninggal dunia. Bayi bernama Elsa Pitaloka diduga meninggal dunia karena sesak napas akibat menghirup kabut asap kebakaran hutan.

Tak hanya itu, sejumlah hewan pun ikut menjadi korban. Yang terbaru, masyarakat dihebohkan dengan penampakan ular piton raksasa penghuni hutan Kalimantan yang hangus terbakar.

Seperti yang diunggah akun Facebook bernama Johan Michael Median Pasha, terlihat seekor ular piton berukuran besar hangus terbakar bersama dengan flora dan fauna lainnya di hutan Kalimantan.

Berikut tiga hal tentang ular piton yang hangus terbakar akibat kebakaran hutan Kalimantan:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Disebut Raja Ular Hutan Kalimantan

Ular Piton
Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Kondisi ular piton raksasa yang terbakar di hutan Kalimantan sangat mengenaskan. Dalam foto yang diunggah akun Facebook bernama Johan Michael Median Pasha, suku Dayak pedalaman hutan Kalimantan menyebutnya Tangkalaluk atau Pyhton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan.

"Ini adalah salah satu jenis Ular atau bisa disebut ANACONDAnya INDONESIA atau masyarakat SUKU DAYAK PEDALAMAN HUTAN KALIMANTAN menyebutnya: Tangkalaluk/Phyton Raja Ular Rimba Hutan Belantara Kalimantan nan Langka, dimasa lalu dimana dalam mencari mangsa: seperti babi hutan, rusa, harimau dahan dan hewan besar lainnya predator melata itu bisa menirukan suara rusa,orang utan atau suara burung dalam menarik mangsanya). Kepalanya menjuntai di bawah sedangkan ekornya berkait di atas pohon besar untuk memakan mangsanya..Dan kini hangus musnah terbakar," tulisnya.

"Baru saya melihatnya dan saya bertahun2 sangat penasaran sama makhluk ini..Saya mengira ini makhluk astral atau tak kasat mata. Walau sering diceritakan secara lisan dari suku dayak di pedalaman Hutan Kalimantan dan ternyata benar-benar masih ada dan terlihat bentuk fisik legenda ular jenis Phyton yang diceritakan raksasa ular Tangkalaluk ada kemiripan dengan Anaconda yang ada di Belantara HUTAN TROPIS Amazon (NEGARA BRAZIL)."

 


2. Mati Mengenaskan

Ular Piton
Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Tangan jahil manusia yang membakar hutan di kawasan Kalimantan dan sekitarnya, bukan hanya masyarakat yang merasakan dampaknya, melainkan hewan-hewan yang tinggal di hutan tersebut.

Mirisnya, ular piton raksasa langka yang disebut Tangkalaluk oleh suku Dayak mati mengenaskan.

Ular paling banyak mati lantaran gerakan satwa ini cukup lambat dibanding binatang lainnya sehingga tidak sempat menyelamatkan diri dari kepungan kebakaran lahan.

"Dan sekarang kita menyaksikan semua bahwa Tangkalaluk MATI MENGENASKAN AKIBAT HUTAN KALIMANTAN DIBAKAR".

 


3. Banyak Hewan Mati Terbakar

Ular Piton
Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Bukan hanya ular piton raksasa yang hangus terbakar. Binatang liar yang hidup di hutan Kalimantan juga mati terpanggang.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur Rihel mengatakan, kebakaran lahan dan asap yang terjadi saat ini sudah cukup parah.

Sebarannya yang sporadis juga berdampak terhadap habitat satwa liar hingga akhirnya banyak yang ikut terbakar.

"Banyak-banyak bangkai hewan yang ditemukan petugas saat memadamkan kebakaran lahan, di antaranya ular, tupai dan lainnya. Yang banyak itu bangkai ular berbagai jenis," kata Rihel di Sampit, Senin (16/9/2019), dikutip dari Antara.

 

Reporter : Syifa Hanifah

Sumber : Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya