Romo Benny: Pelantikan Presiden dan Wapres Terpilih Harus Disambut Gembira

Sebab, kata Romo Benny, rakyat sudah menentukan pimpinan negara Indonesia selama lima tahun ke depan melalui proses pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

oleh Muhammad Ali diperbarui 15 Okt 2019, 20:51 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 20:51 WIB
20151217- Koalisi Masyarakat Berantas Mafia Parlemen Menyikapi Perkembangan Sidang MKD-Jakarta-FRS
Rohaniwan, Romo Benny Susetyo (kiri) memberikan pemaparan saat diskusi Koalisi Masyarakat Berantas Mafia Parlemen Menyikapi Perkembangan Sidang MKD, Jakarta, Selasa (8/12/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Staff Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, meminta semua pihak menjaga suasana damai dan tidak gaduh jelang pelantikan presiden-wakil presiden.

Menurut pria yang akrab disapa Romo Benny ini, pelantikan presiden-wakil presiden yang akan dilangsungkan pada Minggu (20/10/2019) itu harus disambut dalam suasana riang gembira.

"Pelantikan presiden harus disambut gembira. Kegaduhan politik seharusnya berakhir," kata dia, dalam acara Sarasehan Kebangsaan "Gembira Menyambut Pelantikan Presiden-Wapres Terpilih sebagai bagian dari Pesta Demokrasi" di Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Dia menilai aksi unjuk rasa rawan disusupi kaum radikalisme, pemilik agenda lainnya, hingga yang antipancasila dan serangkaian upaya melengserkan atau menggagalkan pelantikan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden KH Maruf Amin merupakan bentuk tindakam yang melukai hati rakyat.

Sebab, kata dia, rakyat sudah menentukan pimpinan negara Indonesia selama lima tahun ke depan melalui proses pemilihan presiden (Pilpres) 2019.

"Jadi orang melawan suara rakyat, melawan demokrasi. Dan tidak boleh atas nama rakyat menyatakan proses demokrasi tidak fair," ujar Romo Benny.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bangun Konsolidasi

Budi Gunawan Ditunjuk Sebagai Kapolri, Tokoh Lintas Agama Angkat Bicara
Romo A Benny Susetyo memberikan pernyataan seputar penunjukan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri oleh Presiden Joko Widodo di gedung PGI Jakarta, Sabtu (17/1/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada saat ini, dia menambahkan, merupakan momentum untuk membangun konsolidasi demokrasi. Sebab, demokrasi yang sehat membuat stabilitas politik.

"Saatnya kegaduhan politik diakhiri jangan sampai kedaulatan rakyat dirampas oleh penumpang gelap. Berjiwa ksatria mengkahiri polemik," ujar Benny.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya