Surya Paloh Bertemu PKS, Nasdem: untuk Menyelamatkan Demokrasi Indonesia

Nasdem menilai jalan kritis dan konstruktif akan menghidupkan oposisi dan membuat relasi yang seimbang.

oleh Muhammad Ali diperbarui 02 Nov 2019, 23:23 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2019, 23:23 WIB
Pertemuan Petinggi Partai Nasdem dan PKS
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh Tampak Berpelukan dengan Presiden PKS, Sohibul Iman. Kedua Partai Tersebut Menggelar Pertemuan di Kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). (Foto: Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bersilaturahmi dengan segenap pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kantor DPP PKS TB Simatupang, Rabu 30 Oktober 2019. Hal itu pun menimbulkan banyak pertanyaan seputar pertemuan tersebut.

Menanggapi hal itu, politisi Partai Nasdem, Charles Meikyansyah mengatakan, Surya Paloh bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik oposisi karena tidak ingin di Indonesia kembali memiliki sejarah yang kelam yakni kembalinya politik otoritarian.

"Kita memiliki sejarah panjang bagaimana demokrasi bekerja tanpa oposisi pada rezim orde baru. Kooptasi oposisi dalam cengkraman rezim membuat pembangunan politik mengalami pembusukan, dan berakhir dalam kejatuhan melalui reformasi," kata Charles dalam keterangannya, Sabtu (2/11/2019).

"Nasdem memilih untuk menyelamatkan agar demokrasi kita terus memiliki perangkat utama yaitu check and balances," sambung Charles.

Anggota Komisi VII DPR RI itu juga menambahkan, jalan kritis dan konstruktif akan menghidupkan oposisi dan membuat relasi yang seimbang.

"Nasdem memilih untuk menghidupkan relasi yang seimbang antara pemerintah dengan oposisi. Nasdem memilih untuk merayakan obesitas kekuasaan, maka kita akan jatuh pada sejarah kembalinya otoritarian. Harga yang mahal bagi bangsa," tegasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Akankah Keluar dari Pemerintahan?

Lalu apakah NasDem lantas keluar dari pemerintahan? Menurutnya, oposisi seharusnya tidak bisa lagi dimaknai secara biner, dan hadirnya perwakilan Nasdem dalam pemerintahan merupakan ikhtiar Nasdem untuk menegaskan politik yang kritis dan konstruktif.

"Selain itu NasDem juga mengajak partai di luar pemerintahan untuk terus memainkan politik penyeimbang, agar prinsip check and balances sebagai prinsip utama demokrasi terus bekerja serta memberikan alternatif kebijakan," kata Charles.

"Dan Nasdem memilih untuk melampaui kalkulasi politik demi kepentingan partai sesaat. Jauh dari itu, pertemuan di TB Simatupang adalah jalan untuk terus menghidupi demokrasi agar lebih bermutu," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya