Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berterimakasih kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena telah mengapresiasi langkah pemerintahnya memperbarui pengaturan anggaran elektronik atau e-budgeting.
"Saya berterima kasih kepada KPK. Spirit-nya adalah memang membuat proses budgeting itu transparan, kemudian kita bisa mengendalikan perilaku orang," kata Anies di CFD Jakarta, Minggu (3/11/2019).
Baca Juga
Anies mengakui memang dalam sebuah organisasi kerap ditemui aktor yang kurang rajin atau tidak jujur. Itu sebabnya, sistem mesti menaklukkan aktor-aktor yang bermasalah tersebut. Termasuk di dalam sistem e-budgeting.
Advertisement
"Tapi kalau sistem itu hanya berfungsi jika penggunanya jujur, jika penggunanya rajin, maka akan kecolongan terus. Karena itulah, yang kita lakukan adalah upgrading agar kita bisa memastikan tidak ada penyimpangan lagi," katanya.
Menurut Anies, sistem e-budgeting saat ini tidak bisa mengetahui motif dari kesalahan seorang pegawai menginput anggaran. Hal ini menurutnya lebih dikarenakan kurang menunjangnya sistem saat ini.
"Kalau ada penyimpangan seperti anggaran yang lucu-lucu itu, tidak bisa dibedakan ini adalah (akibat) kemalasan, ini adalah keteledoran, atau ini adalah titipan. Tidak bisa dibedakan itu. Kenapa? Ya karena sistemnya bebas gitu," papar Anies Baswedan.
Tunggu Hasil Upgrade
"Tapi bila nanti di-upgrade, kita akan bisa cek itu, karena ada verifikasi-verifikasi. Ini contoh yang akan kita lakukan," ia menambahkan.
Anies sendiri mengatakan untuk lebih lengkapnya terkait pembaruan e-budgeting akan diinformasikan pada saat peluncuran nanti.
"Dan kami mengetahui (kelemahan sistem e budgeting) ini sejak tahun lalu. Tapi ya itu tadi, kami ini di pemerintahan. Kalau ada masalah, ya dikoreksi, diperbaiki, bukan diramaikan. Insyaallah nanti segera beres," tutup dia.
Advertisement