ICW Temui Usulan Anggaran Lem Aibon Rp126 M, PSI: Itu yang Kami Mau

Almas mengungkapkan, anggaran tersebut masuk dalam Biaya Operasional Pendidikan (BOP) sekolah di SMK Negeri Teknologi. Di sana, lem Aibon dianggarkan hingga Rp 33 miliar.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2019, 17:45 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2019, 17:45 WIB
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya. (Dok: PSI)
Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya. (Dok: PSI)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, William Aditya mengapresiasi adanya temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) mengenai draf anggaran untuk lem aibon.

Dengan adanya temuan itu, dia menyebut masyarakat ikut serta memantau pengajuan anggaran milik Pemprov DKI yang saat ini tengah di bahas bersama DPRD DKI.

"Bagus kalau publik bisa berpartisipasi seperti ini. Ini yang kami mau," kata William saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (5/11/2019).

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) menemukan draf anggaran pengadaan lem Aibon di Pemprov DKI tak hanya sebesar Rp 82 miliar.Berdasarkan draf yang didapat, anggaran pengadaan lem Aibon mencapai Rp 126 miliar. 

"Lem Aibon tidak hanya Rp 82 miliar, itu hanya 1 item pengadaan. Tapi kami temukan ada Rp 126,225 miliar dalam 15 pengadaan," kata peneliti ICW Almas Sjafrina di kantornya, Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2019).

Almas mengungkapkan, anggaran tersebut masuk dalam Biaya Operasional Pendidikan (BOP) sekolah di SMK Negeri Teknologi. Di sana, lem Aibon dianggarkan hingga Rp 33 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Anggaran Lain yang Tidak Rasional

Ternyata, bukan hanya lem Aibon saja, ICW juga menemukan anggaran pengadaan alat tulis pulpen yang berjumlah lebih dari Rp 123 miliar. Dalam data yang diterima ICW, anggaran pulpen itu tembus hingga Rp 678,87 miliar.

Bukan hanya itu, dalam anggaran tersebut juga ditemukan komponen yang dianggap janggal. Karena, ada satu pengadaan lainnya yakni Baliner.

"Ada komponen Baliner, ketika kami googling ternyata itu bolpoin sebanyak 2.016 pengadaannya. Apakah ini masuk akal," ucap Almas.

Selain alat tulis, ICW juga menemukan anggaran lain seperti notebook hingga laptop sebanyak 211 pengadaan dengan jumlah total 21.114 unit. Total anggaran yang ditemukan ICW sebesar Rp 238,6 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya