Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Government Technology (GovTech) Indonesia yang diberi nama 'INA Digital' untuk membuat ekosistem layanan digital yang terpadu. Sejalan dengan arahan Jokowi, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo mengembangkan aplikasi 'Satu Data SDM' yang akan menyatukan sejumlah aplikasi di satuan kerjanya.
"Menindaklanjuti arahan Presiden mengenai reformasi birokrasi, Satu Data SDM menjadi solusi dalam penyederhanaan proses birokrasi di internal Polri," kata Irjen Dedi dalam keterangan tertulis, Senin (27/5/2024).
Baca Juga
Irjen Dedi menjelaskan SSDM Polri memiliki lima biro, di mana saat ini masing-masing memiliki lebih dari tiga aplikasi digital untuk layanan anggota Polri. Dipaparkan di Biro Kajian Strategis (Jianstra) saat ini ada aplikasi e-Ren SDM, e-Anev, Pendataan PKS Pendidikan Dalam Negeri dan Luar Negeri, dan Pendataan Aturan SDM.
Advertisement
Kemudian di Biro Pengendalian Personel (Dalpers) ada aplikasi e-Patma, e-Dikbang, e-Dikbangpers dan Rimdik PNS. Selanjutnya di Biro Pembinaan Karier (Binkar) ada aplikasi e-Gassus, Sismutjab, SIPP 2.0, SIPK, SIEKTA, SISDM, e-Candidate, e-UKP dan DAC.
Lalu di Biro Perawatan Personel (Watpers) ada aplikasi NCR, e-Rohani, e-Khirdin, e-Tanhor, e-KGB, Griya PNPP, e-Binjas. Terakhir di Biro Psikologi SSDM Polri ada aplikasi e-Mental, e-Konseling dan e-Senpi.
"Ke depan semua aplikasi akan ada dalam satu aplikasi, dan itu akan menjadi database Satu Data SDM. Digitalisasi pelayanan SDM terhadap anggota Polri juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas tata kelola SDM," jelas Irjen Dedi.
"Diharapkan dengan adanya transparansi dan akuntabilitas tersebut, profesionalisme anggota Polri meningkat dan berdampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan Polri terhadap masyarakat," imbuh mantan Kadiv Humas Polri ini.
Â
Keunggulan Satu Data SDM
Irjen Dedi mengatakan aplikasi Satu Data SDM nantinya berperan dalam mendukung pimpinan dan pembina fungsi SDM mengambil kebijakan berbasis data (evidence-based policy) terkait pengelolaan SDM. Irjen Dedi menyebutkan beberapa keunggulan dari program Satu Data SDM.
"Antara lain mengembangkan tools dalam mengelola siklus SDM, baik yang sudah ada maupun tools baru yang belum tersedia. Mengintegrasikan berbagai aplikasi di bidang SDM. Atribut data yang lebih lengkap yakni sejumlah 42 atribut data. Dilengkapi oleh Human Capital Management Analysis Dashboard; dan Difasilitasi oleh Command Center," pungkasnya.
Â
Advertisement