Liputan6.com, Sikka - Gubernur NTT Melki Laka Lena menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat NTT khususnya masyarakat kabupaten Sikka atas ketiadaan dokter anestesi yang menyebabkan lima nyawa pasien melayang.
"Saya atas nama pemerintah NTT memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat NTT khususnya masyarakat Sikka atas kejadian ini," ujar Laka Lena usai tatap muka bersama seluruh dokter di Kantor Bupati Sikka, Minggu 13 April 2025.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, Laka Lena juga menyampaikan permohonan maaf khusus kepada keluarga pasien yang meninggal dunia lantaran ketiadaan dokter spesialis anestesi di RSUD TC Hillers.
"Khususnya keluarga pasien, saya atas nama pemerintah NTT, turut berdukacita dan memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini," katanya.
Menurutnya, kasus ini menjadi pintu masuk pembenahan tata kelola sistem kesehatan di NTT dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit.
"Mulai besok saya minta dinas kesehatan NTT untuk melakukan pendampingan tata kelola rumah sakit dan puskesmas se -NTT dan bagaimana supporting sistem kedaruratan sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini," tegasnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Kembali Mengabdi
Dua dokter anestesi yang sebelumnya enggan memperpanjang kontrak kerja di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT akhirnya kembali beraktivitas di rumah sakit milik pemerintah daerah Sikka itu.
Kedua dokter spesialis anestesi yakni yakni, dr Remidazon Rudolfus Riba dan dr. Evi mulai aktif bekerja terhitung mulai besok, Senin 14 April 2025.
"dr Remi besok pagi mulai masuk bekerja. Sementara dr Evi masuknya setelah Paskah," ujar Gubernur NTT, Melki Laka Lena.
Ia mengatakan kembalinya dua dokter anestesi itu setelah semua pihak menyampaikan secara terbuka dan saling memaafkan untuk berkomitmen kembali mengabdi di rumah sakit.
"Semua sudah terbuka saat pertemuan tadi dan dua dokter anestesi sudah bersepakat untuk kembali mengabdi di RSUD TC Hillers. Besok pagi pak Bupati Sikka yang mengantar ke rumah sakit," katanya.
Menurutnya, kasus ini menjadi pintu masuk membenahi tata kelola sistem kesehatan di NTT dari tingkat puskesmas hingga rumah sakit.
"Mulai besok saya minta dinas kesehatan NTT untuk melakukan pendampingan tata kelola rumah sakit dan puskesmas se -NTT dan bagaimana supporting sistem kedaruratan sehingga tidak ada lagi kejadian seperti ini," jelasnya.
Ia berharap dengan kembalinya dua dokter anestesi ini, tidak ada lagi polemik dan saling menyalahkan antara pemerintah, manajemen RSUD TC Hillers dan tenaga kesehatan yang saat ini mengabdi.
"Saya minta kita semua menjaga situasi ini agar tetap kondusif. Kita tidak lagi bicara soal angka tapi soal kemanusiaan, soal menyelamatkan nyawa manusia," tutupnya.
Advertisement
