Bamsoet Tolak Pemilihan Ketum Golkar Secara Aklamasi

Bamsoet mengingatkan, pelajaran pahit di masa lalu harus jadi renungan bagi kader Golkar.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2019, 20:45 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 20:45 WIB
Jelang Munas, Partai Golkar Gelar Rapimnas
Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto (ketiga kanan) bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kiri) dan Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin (kedua kiri) saat menghadiri Rapimnas Partai Golkar di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai pemilihan ketua umum secara aklamasi di Munas Golkar bisa membuat perpecahan. Dia berkaca dari pengalaman partai beringin sebelumnya.

Kala itu, organisasi Partai Golkar harus terpecah menjadi dua faksi atau kelompok. Di mana, terbentuk faksi Ancol dan Bali.

"Yang pasti kita punya pengalaman pahit, pemaksaan aklamasi itu membuat kita pecah dan kita pernah pecah ada Ancol dan Bali. Bali itu kan pemaksaan aklamasi yang melahirkan Ancol," kata Bamsoet di sela Rapimnas Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta (14/11/2019).

Bamsoet mengingatkan, pelajaran pahit tersebut harus jadi renungan bagi kader Golkar. Oleh karena itu, demokrasi yang ada di partai beringin jangan dibunuh, tapi harus dibiarkan berkembang.

"Kalau yakin didukung mayoritas pemilik suara kenapa mesti takut kemudian merancang untuk aklamasi. Pasti demokrasi dan menang itu akan tercapai melalui pertarungan di Munas," jelas Bamsoet.

Dia mengingatkan bahwa mengelola Partai Golkar jangan seperti perusahaan yang cukup mengambil keputusan lewat komisaris.

"Karena banyak suara hampir 600. Hari ini rapim yang dihadiri ketua provinsi hanya mewakili 34 suara, masih ada 500 lebih yang harus didengar suaranya," pungkas Bamsoet.

Dia sendiri belum memutuskan maju atau tidak sebagai caketum partai beringin di Munas Golkar. Bamsoet masih mengikuti perkembangan politik ke depan.

"Calon (caketum) tidak satu, ada Ridwan Hisyam, Indra Bambang Utoyo, ada kemungkinan juga ada saya, kan saya bilang belum memutuskan bukan berarti saya tidak maju. Kita lihat perkembangan ke depan," kata Bamsoet.

Bamsoet mengaku belum menyerah untuk maju sebagai caketum Golkar. Dia mengaku masih menyusun strategi untuk Munas.

"Jadi bahasa saya adalah walaupun saya belum menyatakan maju tapi bukan berarti saya tidak maju, ya sabar saja ini kan bagian dari strategi kami di tim," tambah dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sedang Konsolidasi

Yang penting, kata Bamsoet, dirinya membangun komunikasi politik dengan pemilik suara di Munas. Bamsoet pun mengelak apakah sedang membangun komunikasi dengan Presiden supaya jalannya di Munas mulus.

"Jadi sebetulnya Golkar partai mandiri yang memutuskan adalah pemilik suara yaitu DPD 1, DPD 2 dan organ yang ada di Golkar DPP sendiri cuma punya 1 suara," tuturnya.

Ketua MPR itu merahasiakan kapan dirinya akan mendeklarasikan diri kembali maju jadi caketum Golkar. Dia mengaku, konsolidasi ke daerah sedang dilakukan.

"Tunggu tanggal main," pungkas Bamsoet.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya