Rupiah Keok dari Dolar AS, Airlangga: Naik Turun Biasa

Terkait upaya pemerintah menyikapi penurunan nilai tukar rupiah, Airlangga menuturkan Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah untuk menjaga stabilitas rupiah.

oleh Lizsa Egeham Diperbarui 26 Mar 2025, 16:29 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2025, 16:28 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3/2025) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3/2025) (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi santai soal anjloknya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Airlangga mengatakan fundamental ekonomi saat ini masih kuat dan pasar modal sudah rebound.

"Iya kan ini harian nanti kita lihat. Kan fundamental ekonomi kuat terus pasar juga sudah rebound. Kemarin ekspetasi mengenai RUPS Mandiri dan RUPS BRI kan baik outcomenya," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (26/3/2025).

Dia meyampaikan bahwa ada beberapa faktor sentimental luar yang membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Airlangga menyebut penurunan nilai tukar rupiah merupakan hal yang biasa.

"Kita sudah melihat tentu masih ada beberapa faktor sentimental luar," ujarnya.

"Kalau Rupiah kan naik turun biasa aja," sambung Airlangga.

Terkait upaya pemerintah menyikapi penurunan nilai tukar rupiah, Airlangga menuturkan Bank Indonesia (BI) telah mengambil langkah untuk menjaga stabilitas rupiah.

"Ya ini kan BI stabilitas rupiah," ucap Airlangga.

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani bungkam saat ditanya awak media terkait melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika.

 

Promosi 1

Rupiah Melemah

Sebelumnya, Rupiah (IDR) ditutup melemah 45 point terhadap Dolar AS (USD) pada Selasa, 25 Maret 2025 setelah sempat melemah 55 point dilevel Rp 16.612 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.567.

"Sedangkan untuk perdagangan sore ini, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.610 - Rp 16.660," ungkap pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (25/3/2025).

Rupiah melemah di tengah kekhawatiran ekonomi imbas meningkatnya ketegangan perdagangan global.

Hal ini menyusul pengumuman dari Presiden AS Donald Trump, mengatakan tarif impor mobil akan segera diberlakukan bahkan saat ia mengindikasikan bahwa tidak semua pungutan pada 2 April mendatang.

"Selain itu, Kehati-hatian Federal Reserve dalam pemangkasan suku bunga kemungkinan telah mencegah sentimen bearish lebih lanjut terakumulasi pada dolar, tetapi kami pikir sebagian besar penerapan tarif AS pada tanggal 2 April mendatang yang memaksa beberapa orang untuk berpikir ulang tentang perdagangan jangka pendek USD," jelas Ibrahim.

Infografis Etika Makan Fine Dining
Infografis Etika Makan Fine Dining. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya