Proyek Revitalisasi Jalan DKI Tak Sesuai Standar, Bina Marga Tegur Kontraktor

Hari mengatakan, pihaknya telah menegur beberapa kontraktor yang tidak mengikuti SOP dalam hal pengerjaan proyek.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 29 Nov 2019, 14:23 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2019, 14:23 WIB
Otista Macet
Kendaraan terjebak kemaceten di sepanjang Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta, Kamis (10/9/2019). Kemacetan disebabkan karena terdapat banyak titik di ruas jalan tersebut yang sedang mengerjakan proyek pembangunan trotoar dan galian kabel. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, mengakui ada sebagian proyek pembangunan Pemprov DKI yang proses pengerjaan tidak memenuhi standar.

Pernyataan ini untuk menanggapi Ombusman DKI Jakarta yang menilai beberapa proyek DKI seperti di Wilayah Cawang, Kampung Melayu, Otista dan Casablanca tidak sesuai standar dalam proses pengerjaanya.

"Tidak semua pekerjaan, hanya sebagai saja," kata Hari Nugroho kepada Liputan6.com, Jumat (29/11/2019).

Hari mengatakan, pihaknya telah menegur beberapa kontraktor yang tidak mengikuti SOP dalam hal pengerjaan proyek.

"Kami sudah surati yang tidak melakukan sesuai ketentuan. Kami peringatkan dan tegur," ucap dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Material Berserakan di Jalan

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Ombudsman DKI Teguh Nugroho menyatakan sejumlah proyek memasang seng pembatas tanpa informasi proyek yang jelas.

"Hamparan material proyek berada di jalan dan trotoar hingga menutup akses pejalan kaki dan pengguna jalan raya," kata Teguh dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2019).

Teguh mengaku telah mendapatkan laporan terkait peristiwa jatuhnya mobil Xenia di Kawasan DI Panjaitan ke dalam lubang galian proyek PLN, Senin, 25 November 2019.

"Peristiwa yang baru terjadi merupakan puncak gunung es dari lemahnya koordinasi pengawasan oleh Pemprov terhadap para kontraktor pelaksana," ujar dia.

Tidak hanya itu, Teguh menyatakan pihaknya juga mendapatkan banyak laporan dari masyarakat terkait buruknya pengawasan terhadap pekerjaan para kontraktor dalam revitalisasi trotoar dan jaringan utilitas.

"Keluhan terbanyak yang disampaikan kepada kami di antaranya terkait dengan minimnya informasi para kontraktor dalam mengerjakan pekerjaannya," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya