Pengamat Usulkan Ada Wamendikbud Urusan Sekolah Swasta

Menurut Romo Darmin, swasta dan negeri mempunyai karakter dan visi misi yang berbeda.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2019, 05:53 WIB
Diterbitkan 11 Des 2019, 05:53 WIB
Siswa MTs Depok Belajar di Luar Kelas
Siswa kelas VIII belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan di halaman sekolah Mts. Hidayatul Umam di Cinere, Depok, Kamis (7/11/2019). Kementerian PPPA melaksanakan kegiatan hari belajar di luar kelas yang serentak di seluruh Indonesia pada Kamis (7/11). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Badan Musyawarah Perguruan Swasta Pusat Romo Darmin Mbula mengusulkan, agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memiliki dua Wakil Menteri. Salah satu wakil menteri tersebut didorong untuk khusus mengurus sekolah swasta

"Kemendikbud itu harus diwakili dua wamen, wamen mengurus sekolah negeri agar semakin bermutu, dan wamen sekolah swasta," kata Romo Darmin dalam Diskusi "Sekolah Swasta, Masih Dibutuhkan di Indonesia? yang digagas Center for Regulations and Development Analysis (Cerdas), di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019. 

Menurutnya, sekolah swasta dan negeri mempunyai karakter dan visi misi yang berbeda. Untuk itu diperlukan wakil menteri tersendiri untuk mengurusnya.

Sementara itu, Pengamat Pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (Cerdas), Indra Charismiadji mengatakan, sekolah swasta perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Tak hanya diusulkan punya wakil menteri khusus, namun juga regulasi khusus yang memayungi keberadaan sekolah swasta.

"Kita ingin lihat arahan dari pemerintah bagaimana. Kondisinya hari ini luntang lantung. Ada yang mahal ada yang murah. Arahnya belum jelas dan kita ingin lihat arahan ke mana untuk pembangunan SDM," ujar Indra.

Salah satu bentuk perhatian yang bisa dilakukan oleh pemerintah, kata Indra, adalah dengan membuat regulasi tersendiri untuk sekolah swasta. Sebab, selama ini sekolah swasta masih mengikuti regulasi sekolah negeri, dan itu memberatkan bagi sekolah swasta. 

"Enggak harus diatur seperti sekolah negeri. Mereka cuma butuh kebebasan, berkreativitas. Sama seperti omongannya Mas Menteri (Nadiem Makarim)," tuturnya. 

Indra menyebut, di luar negeri sekolah swasta memiliki kualitas yang lebih baik dari sekolah negeri. Namun di Indonesia, justru tidak sedikit sekolah swasta yang hanya menjadi pelarian ketika gagal masuk sekolah negeri. 

"Orang luar negeri itu enggak ada cerita mutu sekolah swasta di bawah (sekolah) negeri. Kalau di Indonesia banyak kan sekolah swasta yang mutunya jauh di bawah negeri. Karena yang enggak diterima negeri masuk swasta," tegasnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jumlahnya Banyak

Pendidikan
Pendidikan. (Foto: Dok. Sekolah Bakti Mulya 400)

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2018 jumlah sekolah swasta saat ini tidak sedikit jika dibandingkan dengan sekolah negeri terutama di jenjang SMA dan SMK. Tercatat total Sekolah Dasar di Indonesia mencapai 148.682 unit, terdiri dari 131.867 SD Negeri dan 16.815 SD Swasta. 

Sementara total Sekolah Menengah Pertama (SMP) 39,640 sekolah, dengan rincian 23.386 SMP Negeri dan 16.254 SMP Swasta.

Kemudian total SMA di Indonesia 13.695, dengan rincian 6.815 SMA Negeri dan 6.880 SMA Swasta. Sedangkan jumlah SMK 14.067 dengan rincian 3.579 SMK Negeri dan 10.488 SMK Swasta.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya