Terungkap Fakta Kepulangan Muhammad Taufik, Atlet SEA Games Naik Elf

Di balik kesuksesan Taufik di SEA Games 2019, belum lama ini terungkap jika pemuda asal Tasikmalaya ini pulang ke kampung halamannya dengan angkutan umum.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Des 2019, 18:48 WIB
Diterbitkan 11 Des 2019, 18:48 WIB
Medali Emas dan Perunggu Modern Pentathlon
Atlet modern pentathlon, Muhammad Taufik, menunjukan medali usai meraih perunggu pada nomor beach triathle individual SEA Games 2019 di Subic, Jumat (6/12). Dirinya membukukan catatan waktu 00:17:37.76. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Muhammad Taufik (32) adalah salah satu atlet yang mengharumkan Indonesia di kancah pesta olahraga Asia Tenggara. Tidak tangung-tangung, dia membawa dua medali sekaligus di kejuaraan SEA Games 2019 di Filipina di cabang olahraga modern penthatlon.

Rasa bangga terlihat dari wajah Muhammad Taufik ketika menggigit medali emas yang baru ia raih. Dia menunjukan kemenangannya kepada para penonton dengan mengangkat boneka Pami yang merupakan maskot SEA Games Filipina 2019.

Di balik kesuksesan Taufik, belum lama ini terungkap jika pemuda asal Cimanggu, Desa Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya ini pulang ke kampung halamannya dengan angkutan umum.

Belakangan Taufik mengaku, kepulangannya menggunakan kendaraan umum jenis elf, merupakan inisiatif pribadi bukan karena faktor tidak diperhatikan.

"Karena ingin segera pulang dan bukan terlantar atau ditelantarkan," kata peraih medali emas SEA Games 2019 ini. 

Berikut fakta tentang kepulangan Muhamamad Taufik, atlet SEA Games Filipina 2019 yang pulang naik elf: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Ridwan Kamil Beri Klarifikasi

Medali Emas dan Perunggu Modern Pentathlon
Atlet modern pentathlon, Muhammad Taufik dan Dea Salsabila, berpose usai meraih medali pada nomor beach triathle individual SEA Games 2019 di Subic, Jumat (6/12). Taufik meraih perunggu dan Dea meraih emas. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sebelumnya, sejumlah pihak menyayangkan tidak adanya sambutan meriah bagi Taufik yang harusnya mendapatkan apresiasi atas prestasinya mengharumkan nama bangsa. Terkait itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi klarifikasi.

Dia membantah kalau pemerintah daerah (Pemda) atau KONI Jabar menelantarkan atlet peraih dua medali itu. 

"KONI Jawa Barat sudah mengkoordinasikan jadwal pengantaran kepulangan, seperti halnya pemulangan atlet-atlet polo air Indonesia asal Jabar ke kota/kabupaten masing-masing," ucap Ridwan Kamil dalam akun Instagramnya, yang diunggah Rabu (11/12/2019).

Sakit

Salah seorang warga Tasikmalaya, tengah berfoto bersama Muhammad Taufik (32), atlet peraih emas cabang triathlon dan modern pentathlon Men's Beach Laser Individual
Salah seorang warga Tasikmalaya, tengah berfoto bersama Muhammad Taufik (32), atlet peraih emas cabang triathlon dan modern pentathlon Men's Beach Laser Individual (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Ridwan Kamil menambahkan tindakan Taufik yang naik angkutan umum dari Bandung menuju ke kampung halamannya di Cimanggu, Desa Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya itu atas kemauannya sendiri.

Pria yang biasa disapa Emil itu juga mengatakan kalau Taufik pulang diam-diam, tanpa berkoordinasi dengan pihak KONI daerah.

"Atlet yang bersangkut pergi diam-diam sehari lebih awal dari jadwal, karena sakit dan berinisiatif tidak menyampaikan kepulangannya," ucap dia.

Emil membantah kalau pihaknya tidak mempedulikan para atlet asal Jabar yang mengukir prestasi di ajang internasional.

Untuk even SEA Games tahun ini, mantan Wali Kota Bandung itu mengaku telah menganggarkan bujet cukup besar untuk memberikan apresiasi bagi mereka yang berhasil membawa pulang medali.

Pulang Pakai Angkot

Medali Emas dan Perunggu Modern Pentathlon
Atlet modern pentathlon, Muhammad Taufik dan Dea Salsabila, berpose usai meraih medali pada nomor beach triathle individual SEA Games 2019 di Subic, Jumat (6/12). Taufik meraih perunggu dan Dea meraih emas. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Setelah menyelesaikan perlombaan di Sea Games 2019 Filipina, Muhammad Taufik pulang ke tanah air. Setibanya di Tanah Air, Taufik harus pulang menggunakan angkutan umum dari Kota Bandung ke kampung halamannya di Cimanggu, Desa Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya, Senin 9 Desember 2019.

Menurut informasi, Taufik sempat diantar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Namun, dari Bandung, dia harus menumpang angkutan umum ke kediamannya di Tasikmalaya.

Ketua KONI Bantah Ada Penelantaran

Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tasikmalaya Saeful Hidayat, membantah adanya penelantaran Taufik.

Menurutnya, kepulangan Taufik merupakan inisiatif sendiri dengan alasan ingin segera pulang karena sakit. "Jadi kalau ada yang mengatakan ditelantarkan itu salah besar," ujarnya.

Walhasil, setelah tersebar luas soal kepulangannya, akhirnya ia bersama jajaran pemerintah daerah dan Polres Tasikmalaya, langsung ke rumah Taufik.

"Setelah berbincang, ternyata Muhammad Taufik kondisinya sakit karena kecapekan," kata dia.

 

(Rizki Putra Aslendra)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya