Menko Polhukam Akui Ada Kelompok yang Gemar Mengkafirkan Orang Lain

Ada tiga kelompok yang dinilai gampang mengkafirkan dan menyalahkan orang yang berbeda pandangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2019, 04:40 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 04:40 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Menko Polhukam Mahfud Md di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11/2019). (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkon Polhukam) Mahfud Md menuturkan, di Indonesia ada kelompok Islam yang kerap mengkafirkan kelompok lainnya. Mahfud mengelompokkannya menjadi tiga, yaitu takfiri, jihadis, dan ideologis.

"Tidak bisa dibantah bahwa ada kelompok Takfiri. Yaitu kelompok yang selalu menyatakan orang lain kafir. Orang lain salah kalau tidak sama dengan dia," ujar Mahfud saat pidato di Mukernas V PPP, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

"Kalau orang misal pegang boneka Garuda dikira menyembah berhala. Takfiri. Menyalahkan orang lain," sambungnya.

Kemudian, ada kelompok Jihadis. Menurutnya, tidak bisa dibantah saat ini banyak orang jihadis yang melakukan pengeboman.

"Membunuh orang, pikirannya ngebom saja terhadap orang yang tidak sama. Namanya jihadis," ujar Mahfud.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ideologi Khilafah

Penuhi SUGBK, Ribuan Anggota HTI Hadiri Rapat dan Pawai Akbar 2015
Jamaah Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengumandangkan yel-yel saat Rapat dan Pawai Akbar (RPA) 2015 bertema "Bersama Umat Tegakkan Khilafah" di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (30/5). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Selanjutnya, kata dia, ada kelompok ideologis yang mengatakan negara ini salah dan harus dirombak dengan sistem lain, seperti khilafah islamiyah.

"Ketiga ada ideologis. Yang mengatakan negara ini salah. Harus rombak negara ini ganti sistem lain. Ganti negara Islam," ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya