Anggota Brimob Gugur Ditembak Teroris di Sulteng Naik Pangkat

Kenaikan pangkat diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada personel Polri yang gugur dalam tugas.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 15 Des 2019, 02:20 WIB
Diterbitkan 15 Des 2019, 02:20 WIB
Pemakaman Muhamad Saepul Muhdori, anggota Satgas Tinombala IV di Pandeglang, Banten.
Pemakaman Muhamad Saepul Muhdori, anggota Satgas Tinombala IV di Pandeglang, Banten, Sabtu (14/12/2019). (LIputan6.com/ Yandhi Deslatama).

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) Muhammad Saeful Mudhori yang gugur akibat serangan diduga kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.

Anggota Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala itu naik pangkat dari Bhayangkara Satu (Bharatu) menjadi Bhayangkara Kepala (Bharaka). Kenaikan pangkat diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada personel Polri yang gugur dalam tugas.

"Tadinya Bharatu, kemudian naik pangkat menjadi Bharaka. Saya berterima kasih kepada jajaran, Polda Banten, Polda Sulteng, terutama Polres Pandeglang untuk membantu kelancaran penyambutan dan dan pemakaman," ujar Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Banten Kombes Reza Herasbudi usai pemakaman, Sabtu (14/12/2019).

Meski belum pernah bertemu dan bergaul dengan almarhum, Reza memastikan bahwa Saeful merupakan anggota yang baik. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya masyarakat sekitar dan rekan-rekannya di Korps Bhayangkara yang datang melayat hingga mengantarkan ke peristirahatan terakhirnya. 

"Kita melihat di sini, salat jenazah penuh, yang membantu juga banyak. Meski belum pernah bergaul dengan beliau, tapi saya bisa menilai beliau orang baik dan saya merasa kehilangan beliau, terutama istrinya," ucapnya.

Perlu diketahui bahwa Muhamad Saeful Mudhori merupakan warga Kabupaten Pandeglang yang mengabdi di Korps Brimob Polri dan ditugaskan dalam operasi Tinombala IV. Dia gugur ditembak oleh kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Diserang Usai Jumatan

TNI Baku Tembak dengan Kelompok Teroris Santoso di Poso
TNI dan Densus Antiteror 88 menyisir wilayah di Poso

Penyerangan terhadap anggota Tinombala IV terjadi usia Salat Jumat, 13 Desember 2019, sekitar pukul 12.30 WITA. Setidaknya, ada lima anggota MIT Poso yang menyerang anggota dan menyandera warga setempat.

Mendapatkan informasi tersebut, petugas lainnya segera datang ke lokasi penyerangan. Mengetahui lokasinya didatangi petugas kepolisian, kelompok MIT lari berpencar menghindari kejaran petugas. Tiga kabur ke arah SD dan dua lainnya ke dalam musala.

Baku tembak antara Satgas Tinombala dengan kelompok teroris MIT pun tak terhindarkan. Seorang anggota bernama Muhamad Saeful Mudhori gugur dalam insiden tersebut setelah tertembak di bagian pundak dan perutnya.

Almarhum meninggalkan seorang istri, yang baru dinikahinya empat bulan lalu. Keluarga mendapatkan informasi gugurnya Saeful dari seorang rekan almarhum yang mengabarkan melalui aplikasi WhatsApp (WA).

Sejak mendapatkan kabar tersebut, sang istri yang terbilang masih pengantin baru itu berulang kali pingsan. Bahkan usai pemakaman, sang istri, Novi Septiyani harus dibopong untuk pulang ke rumahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya