Peneliti LIPI: Bukan Radikalisme, Kemiskinan Masalah Utama Indonesia

Ketimpangan di bidang ekonomi, masih menjadi persoalan yang signifikan. Bahkan, dialami oleh masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Ibu Kota Negara.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2019, 04:30 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 04:30 WIB
Siti Zuhro
Peneliti LIPI Siti Zuhro, Jumat (17/3/2017). (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Politik LIPI Siti Zuhro membantah bahwa radikalisme merupakan persoalan utama Indonesia. Menurut dia, yang justru jadi persoalan inti yakni ketimpangan dan kemiskinan.

"Persoalan intinya kita itu mengalami ketimpangan sosial ekonomi yang sangat serius," kata dia di Menteng, Jakarta, Minggu (29/12/2019).

Ketimpangan di bidang ekonomi, masih menjadi persoalan yang signifikan. Bahkan, dialami oleh masyarakat yang tinggal tidak jauh dari Ibu Kota Negara.

"Tidak jauh dari Ibu Kota Negara, Provinsi Banten, tingkat penganggurannya paling tinggi. Pastinya kemiskinan demikian juga," imbuhnya.

Karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus menjadi program kerja yang dikerjakan Pemerintah ke depan.

"Supaya disharmoni di tengah masyarakat bisa terobati. Jadi bukannya bagaimana konsep radikal itu terus-terusan. Kita tidak mau dibawa ke alam politisasi radikalisme, politisasi politik identitas. Pemilu sudah usai. Pak Jokowi sudah mengatakan itu," ujarnya.

Pengentasan kemiskinan, tegas dia, mau tidak mau, harus terus dilakukan demi memenuhi rasa keadilan masyarakat.

"Memang mau tidak mau pilihan kita adalah bagaimana memberantas kemiskinan yang artinya juga menenggakkan keadilan untuk sebagian masyarakat yang belum mengenyam keadilan itu," ungkapnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya