Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan Pondok Pesantren Al Fath Kota Bekasi, KH. Taufik, menegaskan peran strategis pesantren dalam menciptakan perdamaian dan toleransi di Indonesia selama pelaksanaan bulan suci Ramadan tahun 2025. Menurutnya, pesantren sejauh ini telah bersama-sama pemerintah mencegah radikalisme dan terorisme yang mengoyak persatuan dan bangunan kebangsaan.
"Radikalisme maupun terorisme merupakan virus berbahaya, sehingga hal ini memerlukan penanganan yang serius agar tidak menyebar ke masyarakat secara luas," tegas Kiai Taufik saat membuka acara silaturrahmi dan buka puasa bersama Baintelkam Mabes Polri, di Pondok Pesantren Al Fath, Bekasi, Senin (17/3/2025).
Baca Juga
Menurutnya, paham radikal masih tumbuh subur di lingkungan masyarakat baik secara sembunyi maupun terang-terangan. Di sisi lain, katanya, secara global kejahatan terorisme juga menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan baik modus, kuantitas maupun kualitasnya.
Advertisement
"Itulah sebabnya saya selalu menyelipkan pesan-pesan toleransi, perdamaian dan persatuan, baik di sosial media, ceramah keagamaan, kuliah, hingga seminar," ujar Kiai Taufik.
Dukung Langkah Pemerintah
Ia juga mendukung langkah-langkah yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencegah radikalisme di Indonesia. Mulai dari pembentukan FKUB di setiap kota/kab se Indonesia, hingga pemberdayaan mantan napiter yang sudah insaf dan bertaubat untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.
"Kelompok radikal bisa saja memanfaatkan momentum ini untuk menanamkan doktrin atau ajarannya melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang ramai diselenggarakan di masyarakat," katanya.
Sejauh ini, lanjut Kiai Taufik, platform seperti Telegram, Facebook, dan X masih menjadi sarana utama penyebaran propaganda tersebut.
"Di bulan suci ramadan ini, kami menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya paham radikal tersebut," pungkasnya.
Advertisement
