BNPB Perkirakan Kerugian Akibat Banjir Capai Ratusan Miliar Rupiah

Banjir merusak fasilitas umum dan rumah warga di Jakarta, Jabar dan Banten.

oleh Yopi Makdori diperbarui 04 Jan 2020, 16:41 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2020, 16:41 WIB
Luapan Kali Ciliwung Masih Menggenangi Jalan Jatinegara Barat
Warga melewati banjir yang menggenangi kawasan Kampung Pulo, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Hujan yang terjadi kemarin malam membuat Kali Ciliwung meluap ke jalan. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir merusak fasilitas umum dan rumah warga di Jakarta, Jabar dan Banten. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian imbas banjir yang terjadi di Jakarta, Jabar dan Banten mencapai ratusan miliar rupiah.

"Kami belum hitung-hitungan ya. (Tapi) ratusan miliar pastilah," papar Humas BNPB di Gudang BNPB, Jatiasih, Bekasi, Sabtu (4/1/2020).

Usai fokus membantu masyarakat, BNPB akan menghitung kerugian akibat banjir. 

"(Yakni) Bagian Rehab Record yang itung untuk beberapa rusaknya, berapa kerugiannya," ungkap dia.

Sebelumnya, BNPB akan meminta bantuan 5.000 Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk turut membersihkan lumpur sisa banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Kita menurunkan lima ribu lebih tentara. BUMN akan bantu juga, masing-masing wilayah kan akan dikasih empat (BUMN), Bekasi empat, Tanggerang empat, DKI juga empat," kata Humas BNPB Agus Wibowo di Gudang BNPB, Jatiasih, Bekasi, Sabtu (4/1/2020).

Menurut dia, BUMN juga akan turut membantu para korban. Baik itu untuk pendanaan, maupun peralatan untuk membersihkan lumpur sisa banjir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Butuhkan Disinfektan

Banjir Surut, Aktivitas Jual Beli di Pasar Cipulir Masih Lumpuh
Para pedagang merapikan toko mereka usai banjir merendam Pasar Cipulir, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Meski banjir telah surut, akitivitas jual beli di Pasar Cipulir masih belum kembali normal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Agus menyebutkan, pembersihan rumah korban banjir tersebut juga membutuhkan antikuman atau disinfektan. Pasalnya, kata dia usai banjir kerap kali airnya membawa penyakit.

"Rumah-rumah disemprot juga seperti itu. Supaya rumah steril supaya nanti orangnya enggak sakit," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya