Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah meminta Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran mengevaluasi sistem drainase di Underpass Gandhi Kemayoran yang sudah dua kali terendam banjir sejak awal tahun 2020.
"Untuk PPK Kemayoran, saya sarankan drainase mesti dievaluasi," kata Saefullah saat meninjau lokasi banjir Underpass Kemayoran, Minggu (2/2/2020).
Saefullah menegaskan, banjir berulang di Underpass Kemayoran harusnya menjadi evaluasi dan perbaikan sistem pompa air.
Advertisement
"Pompa di bawah underpass harus dihitung ulang kapasitasnya, harus melebihi debit air yang masuk," kata Sekda.
Dilansir Antara, Saefullah menduga ada ketidakberesan pada sistem aliran air karena masih ada air yang jatuh dan dibuang di Underpass Kemayoran.
"Kemayoran harus punya sistem polder sendiri, seperti di Ancol yang tidak ada masalah saat ini," kata Sekda.
Penanganan banjir rutin dilakukan PPK Kemayoran di Underpass Gandhi. Karena kewilayahan, Pemprov DKI melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan menurunkan lima unit mobil pompa untuk membantu penyedotan air.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kembali Terendam Banjir
Banjir kembali merendam underpass Kemayoran, Jakarta Pusat. Akibatnya, akses jalur tersebut pun terputus alias tak bisa dilalui kendaraan.
"Iya benar, banjir seperti dulu. Sekitar 3 meter sampai 3,5 meter. Jadi enggak bisa dilalui," ujar petugas pemadam kebakaran Sudin Jakarta Pusat, Fadli saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (2/2/2020).
Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih terus memantau lokasi banjir di underpass Kemayoran. Tindakan belum bisa dilakukan lantaran hujan masih mengguyur Jakarta.
"Masih mantau lokasi. Belum bisa menyedot, karena hujan masih turun. Percuma juga kalau dipompa kalau air terus turun ke underpass. Karena di situ gak ada pompanya," ujar dia.
Advertisement