Liputan6.com, Jakarta Bangsa Indonesia kehilangan seorang ulama besar putra terbaik bangsa. Seorang yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk kepentingan umat dan bangsa. Beliau adalah KH. Salahuddin Wahid atau Gus Sholah tokoh besar Nahdlatul Ulama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Menurut Wakil Menag Zainut Tauhid, Gus Sholah merupakan seorang negarawan, ulama, cendekiawan dan pegiat kemanusiaan. Beliau mengayomi semua golongan tanpa memandang suku, ras, agama dan golongan. Beliau adalah perekat persatuan dan penjaga harmoni kebhinnekaan.
"Beliau adalah tokoh NU yang berpikiran terbuka, demokratis, dan jernih dalam melihat masalah. Sehingga dalam memberikan solusi salalu mengedepankan pertimbangan kemaslahatan untuk kepentingan yang lebih besar, dan mengenyampingkan kepentingan kelompok dan golongan," ujar dia kepada Liputan6.com, Minggu (2/2/2020).
Advertisement
Dia menambahkan, Gus Sholah tidak segan menyampaikan kritik kepada siapa pun jika dianggap salah, dan membela siapa pun yang benar meskipun orang lain menganggap salah. Semua itu dilakukan tanpa ada pamrih dan beban, karena disampaikan dengan penuh keihlasan.
"Beliau menjadi jembatan yang menghubungkan semua golongan. Jembatan yang menghubungkan tokoh-tokoh agama, pemerintah dan masyarakat," ujar dia.
Bahkan di kalangan NU beliau menjadi jembatan antara golongan muda dan golongan tua. Sehingga di NU tidak terjadi kesenjangan generasi baik dari aspek pemikiran maupun sikap keagamaannya.
Sebelum wafat, kata dia, Gus Sholah menyampaikan pesan kepadanya. Pesan itu disampaikan melalui pesan WhatsApp pada 30 Januari 2020.
"Pesan terakhir beliau kepada saya disampaikan oleh putra beliau Gus Billy Wahid melalui pesan WA pada tanggal 30 Januari 2020 terkait dengan rencana pemutaran film Jejak Langkah 2 Ulama KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy'ari. Beliau berpesan agar Gus Billy Wahid berkomunikasi dengan saya, untuk hal tersebut saya menyambut dengan senang hati," ujar dia.
"Tidak lama setelah saya mendapat informasi beliau dirawat di rumah sakit karena kondisinya lemah. Belum sempat saya sowan beliau ternyata Allah Yang Maha Pengasih berkehendak lain," imbuh Zainut.
Â
Doa untuk Gus Sholah
Dia menambahkan, tokoh yang teduh, tenang, sabar dan penuh empati kepada sesama itu kini telah meninggalkan semua. Semoga Allah SWT memberikan pahala surga kepadanya.
"Selamat jalan Gus Sholah..guru bangsa yang mulia, pintu-pintu langit terbuka lebar dan para malaikat menyambutmu dengan hamparan surga...aamiin," doa Zainut.
Advertisement