Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan atau BG mengaku telah melakukan operasi intelijen guna manangkal potensi gangguan ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
"Operasi dilakukan karena rencananya PON akan dihadiri oleh beberapa kepala negara dan perwakilan duta besar di samping atlet dan juga ofisial," ujar Budi Gunawan di Senayan, Selasa (4/2/2020).
Baca Juga
BG menyatakan, pihaknya telah pemetaan potensi ancaman di sana. Kemudian dilakukan operasi gabungan guna memutuskan potensi tersebut.
Advertisement
"Secara umum, dari BIN, TNI, dan Polri sudah operasi gabungan, yakni operasi intelijen, operasi pemulihan keamanan dan operasi distabilitas keamanan, sampai dengan saat ini dan prediksi ke depan kemanan bisa kita jaga," ucap dia.
Akan ada pola-pola sistem pengamanan dari BIN menggandeng TNI dan Polri guna melakukan pencegahan ancaman tersebut.
"Termasuk terbuka dan tertutup karena ada kunjungan, kehadiran dari beberapa kepala negara khususnya di negara-negara Asia Pasifik," jelas dia mengakhiri.
DPR Minta Pemerintah Kerja Keras
Sebelumnya, Ketua DPR RI, Puan Maharani mendesak pemerintah pusat sekaligus Pemerintah Daerah Papua untuk untuk bekerja keras mensukseskan pergelaran olahraga empat tahunan itu.
"Khususnya dalam hal keamanan, percepatan penyelesaian pembangunan venue dan ketersediaan akomodasi," tegas Puan usai menggelar pertemuan tertutup tersebut di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Di samping itu, pihaknya juga mengungkapkan dukungannya terhadap BIN dan TNI-POLRI dalam melakukan pengamanan dalam acara tersebut.
"DPR RI berkomitmen untuk mensukseskan penyelanggaraan PON XX dan Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) XVI Tahun 2020 di Provinsi Papua," kata dia.
"Yang meliputi sukses admistrasi, sukses penyelenggaraan, dan sukses prestasi," lanjut Puan.
Advertisement