HEADLINE: Zulkifli Hasan Kembali Nakhodai PAN, ke Mana Arah Partai Selanjutnya?

Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Umum PAN periode 2020-2025 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kongres sempat diwarnai dengan kericuhan.

oleh Putu Merta Surya PutraNanda Perdana PutraDelvira Hutabarat diperbarui 12 Feb 2020, 00:03 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 00:03 WIB
Suasana sidang Kongres V PAN sempat memanas.
Suasana sidang Kongres V PAN sempat memanas.(Liputan6/Nanda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa Ketua Umum DPP PAN 2020-2025 akhirnya terjawab. Zulkifli Hasan untuk kali kedua kembali terpilih memimpin partai berlambang matahari bersinar melalui Kongres V PAN Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara pada 10-12 Februari 2020.

Melalui mekanisme voting, Zulhas memenangi bursa pemilihan ketua umum dengan raihan 331 suara. Sedangkan rivalnya Mulfachri 225 suara. Satu calon lainnnya, Drajat Wibowo mendulang 6 suara. Tiga suara dinyatakan tidak sah.

Kongres V PAN menjadi panggung adu pengaruh dan adu kuat sejumlah calon ketua umum. Setidaknya ada empat nama yang bersaing untuk menjadi nakhoda PAN 2020-2025. Mereka adalah petahana Zulkifli Hasan, Mulfachri Harahap, Asman Abnur dan Drajat Wibowo. Dalam perjalanannya, Asman Abnur menyatakan mundur dari pencalonan dan menyatakan dukungan kepada Zulhas.

Pengamat politik dan Direktur Indostrategi Arif Nurul Imam menyatakan, perebutan kursi ketua umum DPP PAN dari awal cukup menarik. Meski terdapat empat nama calon, namun fakta lapangan praktis hanya mengerucut pada dua nama, yakni Mulfachri dan Zulkifli Hasan. Cukup beralasan jika dua nama tersebut menjadi unggulan dari awal. Zulhas, sebagai petahana memiliki instrumen politik ketika dia memilih pengurus daerah dan wilayah. 

"Di sini Zulhas bisa memainkan perannya sebagai ketua umum. Di PAN itu pengurus daerah ditentukan oleh DPP. Jadi ketika masih mengendalikan pengaruhnya itu, potensi meraup suara cukup besar," ulas Arif kepada Liputan6.com, Selasa (11/2/2020).

Sedangkan Mulfachri, sambung, Arif, kekuatannya terletak di Hanafi Rais dan topangan tokoh senior PAN Amien Rais.

"Kenapa peluangnya cukup besar? Karena selama ini peran Amien Rais di tubuh PAN cukup besar. Bahkan sejak Kongres pertama hingga di Bali, kandidat yang didukung Amien pasti menang," ujarnya.

Menurutnya, Kongres kali ini memang menjadi pertaruhan Amien Rais apakah pengaruhnya masih berpengaruh apa enggak. "Kalau calon yang lainnya masih berjuang keras," singkat dia.

Terlepas dari itu, Arif Nurul Imam menegaskan, ketua umum terpilih membawa beban berat. Zulkifli Hasan dituntut bisa tegas menentukan arah politik PAN ke depannya.  "Harus diambil sikap konsisten, mau di pemerintah atau di non-pemerintah," ujarnya.

PAN, kata dia, selama ini selalu mengambil sikap politik ambivalen. Di satu sisi masuk ke pemerintah, di satu sisi, kritis seolah-olah menjadi kekuatan penyeimbang atau oposisi di Senayan. "Saya kira sikap ambivalen tidak mendapatkan nilai positif. Ini harus diubah," katanya.

Dia yakin dengan terpilihnya Zulhas, kemungkinan besar PAN akan bergabung di pemerintah. "Kalau yang menang Mulfachri kemungkinan non-pemerintah," jelasnya.

 

Infografis  Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN. (Liputan6.com/Abdillah)

Pengamat LIPI Aisah Putri menyatakan, siapa pun yang terpiilih sebagai Ketua Umum DPP PAN 2020-2025 ada tiga pekerjaan rumah yang harus dilakukan. Yang pertama, yakni reformasi internal partai untuk menjadi partai modern yang efektif, profesional dan mandiri.

"Sebagai contoh, PAN saat ini lekat dengan sosok Amien Rais, dan sebagai partai modern maka pelekatan dengan tokoh tertentu tidak sehat bagi partai, karena seharusnya partai yang baik itu lekat dengan program yang ditawarkan dan ideologinya. Ketua umum baru harus bisa membangun image dan tentunya mengelola partai menjadi organisasi politik yang profesional dan efektif," terangnya Aisah, Selasa (11/2/2020).

Kedua, menentukan posisi politik PAN antara menjadi oposisi pemerintahan atau koalisi. Hal ini penting bagi PAN untuk menentukan arahnya sejak saat ini karena di bawah kepemimpinan Zulhas dan dengan bayang-bayang Amien Rais, posisi PAN tidak firmed.

"Jika ini secara terus menerus terjadi maka akan sangat mungkin berpengaruh pada elektabilitas partai ke depan. PAN bisa saja menjadi oposisi pemerintah karena ada peluang memperoleh konstituen pada kelompok yang tidak sejalan dengan visi-misi pemerintah saat ini, dan ini bisa jadi peluang meningkatkan elektabilitas pada pemilu mendatang, terutama Pemilu 2024," jelasnya.

Di sisi lain, PAN bisa juga secara tetap mempertahankan posisinya sebagai bagian dari koalisi pemerintah. Pilihan ini harus ditentukan secara jelas oleh ketua umum dan kepengurusannya yang baru.

Ketiga, lanjut Aisah, ketua PAN terpilih harus mempersiapkan diri untuk Pilkada dan Pemilu 2024. Pilkada akan dilaksanakan dalam waktu dekat, dan tentunya penting bagi ketua umum untuk mempersiapkan diri menentukan calon-calon terbaiknya dalam pilkada.

"PAN sebagai partai reformasi yang sudah ada sejak pemilu 1999 seharusnya juga mampu mempersiapkan kadernya sendiri dalam kancah Pemilu Presiden 2024 yang kemungkinan calonnya masih kosong," pungkasnya.

Aisah menambahkan, terpilihnya Zulkifli sebagai ketua umum PAN untuk kali kedua, tak lepas dari posisi petahana yang disandangnya. Zulhas bisa lebih unggul dibandingkan dengan calon lain karena faktor ini memberikan keuntungan baginya.

"Relasi dan komunikasi politik Zulhas sebagai ketua umum dengan pengurus daerah tentunya lebih intens dibandingkan dengan para calon lainnya," katanya. 

Selain faktor petahana, faktor kapasitas calon juga sangat berpengaruh. Sejauh mana calon memiliki kapasitas manajemen partai, mengelola partai, serta memiliki jaringan politik yang baik. Dari aspek ini, keempat calon memiliki pengalaman di dalam kepengurusan partai dan berpolitik di kancah politik nasional, sehingga para pengurus PAN yang akan memilih di dalam kongres bisa mempertimbangkan yang mana calon terbaik.

"Namun, tentu yang paling menonjol di antara calon tersebut adalah Pak Zulhas karena posisi sebelumnya adalah ketua umum. Menjadi ketua umum," jelasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Zulhas Vs Mulfachri

Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).
Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). (Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu)

Prediksi persaingan calon ketua umum PAN mengerucut pada Zulhas dan Mulfachri berbanding lurus di arena kongres. Dari hari pertama dimulainya kongres, Senin (10/2/2020) dua nama ini telah bersaing melalui aksi-aksi politik para pendukungnya di panggung kongres. Keduanya saling mengklaim mendapat banyak dukungan dari DPW dan DPD sebagai pemegang suara. 

Zulhas misalnya, jauh sebelum voting sesumbar telah didukung 28 hingga 30 DPW PAN. "Mereka mendaulat saya untuk  bersedia mencalonkan diri. Walaupun dari 30 itu kemudian ada 4 yang pindah dukungan," ujar Zulhas di lokasi Kongres.

Terlepas dari itu, Zulhas berharap Kongres PAN dapat berjalan kondusif. "Kalau ingat dulu di Bali sama suasananya. Bahkan selisih suaranya cuma 6 suara. Tapi selesai Kongres, PAN bersatu lagi," jelas dia.

Baginya, dinamika dalam PAN saat Kongres menjadi hal biasa. Meminjam perumpamaan dari Amien Rais, partai berlambang matahari itu layaknya gulat smack down yang tampak sarat kekerasan namun damai usai pertandingan.

"Sesudah selesai, PAN rukun bersatu kembali," Zulhas menandaskan.

Sementara itu, Mulfachri mengaku enggan mengklaim jumlah dukungan yang dia kantongi. Sebab hal tersebut bisa saja menimbulkan kesimpangsiuran informasi yang muncul di masyarakat.

Hanya, merujuk pada pertemuan di Batu, Jawa Timur, Jumat 7 Februari 2020, Mulfachri yang maju sepaket bersama Hanafi Rais, mengklaim telah didukung 298 pemilik suara kongres.

"Dukungan 298 voters ini adalah berdasarkan registrasi kehadiran voters dari DPW dan DPD PAN se-Indonesia. Berdasarkan data riil mutakhir, yang sudah hadir di Batu, Malang ada 298 voters. Karena berdasarkan korwil kami yang tersebar di 34 DPW PAN, masih ada konfirmasi kehadiran voters," kata  Sekretaris Tim Pemenangan Mulfachri-Hanafi, Ahmad Yohan, Selasa.

Dia juga mengharapkan Kongres V PAN aman dan lancar. Kalaupun ada beda pendapat, khususnya antara pendukung masing-masing caketum, hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar.

"Bahwa ya ada riak-riak kecil seperti yang teman-teman dengar itu. Itu sesuatu yang wajar menurut saya," kata dia.

Yang penting, perbedaan pendapat tersebut tidak mengganggu kemeriahan kongres.

"Seperti yang saya sampaikan berkali-kali, dalam sebuah pesta besar kalau ada satu dua piring pecah saya kira itu hal yang wajar dan tidak merusak kemeriahan pesta," terang dia.

"Jadi satu dua piring pecah dalam sebuah perhelatan besar seperti ini saya kira itu sesuatu yang masih masuk akal masih bisa diterima," ungkapnya.

Hal utama dan substansial yang harus diperhatikan dan dikawal, yakni agenda-agenda Kongres dapat dijalankan. "Yang paling penting hal-hal yang subtansial tetap bisa terlaksana dalam kegiatan kongres ini yang memang menjadi agenda kongres," urainya.

Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).
Kongres V PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020). (Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu)

Ricuh Kongres, dari Rebut Laptop hingga Senjata Tajam

Kongres V PAN di Hotel Claro Kendari, dipenuhi dengan drama keributan yang melibatkan para pendukung calon ketua umum. Suasana panas sudah terlihat di hari pertama, Senin 10 Februari 2020. Kericuhan terjadi antar peserta kongres yang menuntut panitia menutup proses pendaftaran peserta kongres. Sementara lainnya menolak dan ngotot masuk. Saling adu suara dengan nada tinggi antara satu peserta dengan berlangsung sengit.

"Kita boikot kongres kalau tidak hentikan pendaftaran," teriak seorang peserta kongres PAN, Senin.

Kericuhan berujung aksi tindak kekerasan. Termasuk juga adanya perampasan lima buah laptop panitia sebagai sarana penyimpanan data peserta kongres.

Mewakili peserta dan panitia kongres, Ketua DPW PAN Kalimantan Timur Darlis Pattalongi menyampaikan keberatannya atas kejadian tersebut.

"Sangat disayangkan, ada kontak fisik yang dilakukan oknum peserta. Ada penyitaan alat elektronik yang itu ganggu jalannya registrasi," tutur Darlis di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (10/2/2020).

Menurut Darlis, insiden ini membuat kongres terhambat dan merugikan partai. Sebagai sesama kader, tentunya sudah menjadi keharusan menjaga nama baik partai yang menaunginya.

Ricuh berlanjut di hari kedua, Selasa (11/2/2020) saat agenda pembacaan tata tertib kongres. Suasana Hotel Claro Kendari yang sempat adem kembali panas. Kursi, botol minuman plastik dan  kardus-kardus beterbangan tak tentu arah. Sebagian massa yang ada di ruangan Phinisi Hotel Claro semburat berlarian mengamankan diri. 

Akibat aksi liar tersebut, pintu kaca hotel pecah berantakan, susunan meja dan kursi berantakan. Tak hanya itu, sejumlah orang terluka di kepala akibat tertimpuk kursi dan benda-benda lainnya. Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Merdisyam sampai harus berteriak-teriak memberikan instruksi untuk menenangkan suasana.

Ricuh kali ini disebabkan ada sejumlah peserta yang meminta sterilisasi peserta sidang. Ada kelompok peserta yang menginginkan sidang tetap dilanjutkan. Sementara ada sekelompok peserta yang meminta agar orang-orang yang bukan peserta keluar dari ruang sedang.

"Yang bukan peserta, keluar!" teriak salah satu peserta.

"99 persen (sidang) kondusif. Jangan terganggu oleh 1 persen yang mau rusuh. Boleh main taktis persidangan tapi jangan kekanak-kanakan," ungkap suara yang lain. Asalnya dari panggung utama.

Ketua Panitia Pelaksana (Organizing Committee/OC) Kongres PAN Eko Hendro Purnomo harus susah payah meminta agar segenap peserta sidang kembali tenang agar sidang dapat dilanjutkan. "Pak, duduk Pak," ujar Eko.

Tak cukup itu, di luar persidangan, Polda Sulawesi Tenggara juga menemukan seorang peserta kongres kedapatan membawa senjata tajam. Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Merdisyam menyampaikan, pria itu diamankan di pelabuhan dan diketahui merupakan peserta Kongres PAN.

"Waktu ada datang dari Ferry, rombongan datang kemari itu memang kita razia. Dan memang didapati satu orang membawa senjata tajam," tutur Merdisyam di Hotel Claro Kendari, Senin (10/2/2020).

Menurut Merdisyam, pria itu membawa senjata tajam jenis golok. Dia masih diamankan petugas. "Titik razia ada di pelabuhan, di bandara, segala pintu masuk," jelas dia.

Berdasarkan informasi, peserta tersebut merupakan pendukung caketum PAN Mulfachri Harahap. Hanya saja, Merdisyam tidak merinci identitas pria tersebut.

"Masalah dia pendukung siapa, mendukung siapa, kita tidak melihat itu. Karena kita melihat bahwa ada sesuatu melanggar daripada ketentuan undang-undang," Merdisyam menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya