PAN Dukung Koalisi Permanen, PAN Sindir Partai yang Tak Setia dengan Prabowo

PAN memastikan dukungannya terhadap wacana koalisi permanen dengan Gerindra yang dilontarkan Prabowo Subianto.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro Diperbarui 06 Mar 2025, 18:45 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 18:45 WIB
Politisi PAN, Eko Patrio (Merdeka.com/Nur Habibie)
Politisi PAN, Eko Patrio (Merdeka.com/Nur Habibie)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PAN memastikan dukungannya terhadap wacana koalisi permanen dengan Gerindra yang dilontarkan Prabowo Subianto.

Hal itu dinyatakan oleh Sekjen DPP PAN, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio saat jumpa pers di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan.

“Apakah nanti akan berlanjut dengan Bapak Prabowo, kami meyakinkan udah pasti berlanjut 100%,” kata Eko kepada awak media, Kamis (6/3/2025).

Eko mencatat, PAN memiliki rekam jejak kebersamaan bersama Prabowo dan partainya selama 15 tahun. PAN pun meyakini, setiap kebijakan diambil Prabowo adalah yang terbaik untuk rakyat Indonesia.

“PAN kawan seperjuangan, teman setia selama 15 tahun tentunya dengan kebijakan-kebijakan Bapak Prabowo ini bagian juga dari pasti dukungan yang berlanjut untuk Bapak Prabowo dan juga Gerindra,” jelas Eko. 

Menambahkan hal tersebut, Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga meminta jangan ada pihak yang meragukan kesetiaan partainya dengan Prabowo dan Gerindra. Sebab kebersamaan 15 tahun menjadi bukti ada persamaan yang sama dalam visi dan misi keduanya.

“Tidak usah diragukan lagi, sudah 15 tahun kami berkoalisi dengan partai Gerindra karena ada persamaan Visi perjuangan  dan kita ini termasuk bukan sekedar kawan atau kawan di jalan, tidak! kami dengan Gerindra itu sudah seperti saudara pada brotherhood saudara ideologi,” tegas Viva. 

Dia lantas menilai, seharusnya pertanyaan soal koalisi permanen ditanyakan ke partai lain yang kebersamaan dengan Prabowo dan Partai Gerindra tidak konsisten. Karena PAN dipastikan menyetujui wacana terkait.

“Yang harus ditanyakan itu partai-partai yang lain yang gak pernah setia kepada pak Prabowo. Kalau ditanya apakah PAN setuju koalisi permanen dengan Gerindra? setuju!,” dia menandasi.

Promosi 1

Prabowo Usulkan Koalisi Permanen pada KIM Plus

Wacana koalisi permanen bergulir setelah Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan para elite partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 14 Februari 2025. Prabowo menawarkan koalisi permanen dengan semangat menjaga persatuan.

Gagasan ini mendapat sambutan positif dari sejumlah elite KIM Plus. Bahkan tak sedikit yang mendukung koalisi permanen ini berlanjut hingga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 mendatang.

Prabowo sendiri baru saja mendapat mandat dari Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra yang digelar di Hambalang pada Kamis, 13 Februari 2025 untuk maju kembali pada Pilpres 2029.

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai, wacana tersebut untuk mengamankan dukungan politik supaya program-program strategis pemerintahan Prabowo tidak mendapatkan perlawanan. 

"Dan yang kedua tentu saja urgensinya adalah supaya partai-partai pendukung Prabowo ini solid sampai akhir, supaya mereka itu tidak bermanuver di jalan, supaya mereka itu tidak membelot di tengah jalan. Karena itu tentu riskan dan tidak bagus bagi koalisi," ujar Adi saat dihubungi Liputan6.com, Senin (17/2/2025).

 

Hanya Bertahan Satu Periode

Memang sejauh ini wacana koalisi permanen mendapat respons positif dari anggota KIM Plus. Apalagi wacana tersebut disampaikan saat usia Kabinet Prabowo-Gibran masih sangat muda.  

"Karena memang partai-partai pendukung ini masih menyatakan tegak lurus dengan Prabowo Subianto. Cuma yang kemudian perlu ditegaskan kembali apakah koalisi permanen ini hanya sampai 2029 ataukah sampai periode kedua yaitu 2029-2034," katanya.

Direktur Eksekutif Prameter Politik Indonesia ini memprediksi, koalisi permanen nantinya hanya akan bertahan selama satu periode pemerintahan Prabowo-Gibran. Dia tak menjamin koalisi tersebut akan bertahan hingga Pemilu 2029. Terlebih setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menghapus ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) 20 persen.

"Kalau bicara tentang Prabowo untuk periode kedua ya sepertinya partai-partai politik KIM Plus ini pasti berhitung satu per satu, karena mereka sepertinya masih punya keinginan juga untuk memajukan calon presiden dan wakil presiden yang berasal dari internal mereka. Karena Pilpres kan dilaksanakan secara bersamaan dengan Pileg, di mana partai yang bisa mengusung capres dan cawapres akan potensial mendapatkan coat-tail effect di Pileg," kata Adi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya