Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bercerita tentang Calon Gubernur NTT Marianus Sae yang ditetapkan tersangka KPK saat masa kampanye di Pilkada 2018. Mega mengaku kecewa dengan penetapan tersebut.
"Pilkada NTT, coba bayangin, hanya tinggal beberapa hari, tahu-tahu yang namanya Marianus Sae langsung dinyatakan, dan (tersangka)," ujar Mega di kantor di DPP PDIP, Jakarta, Rabu (19/2).
Baca Juga
Mega menganggap ada ketidakadilan pada penetapan tersangka Marianus Sae. Sebab, kadernya ditetapkan tersangka jelang waktu pemilihan dimulai.
Advertisement
"Saya bilang pada KPU-nya, itu tidak fair, bagaimana tinggal tiga hari atau berapa hari langsung saja diangkut. Dan itu pesanan. Saya bilang yang fair kenapa toh ya. Kalau memang mau anak-anak saya diambil, ya itu waktu sekarang ini (jauh sebelum hari pemilihan). Fair, tapi ya jangan ada pesanan," ujarnya.
Presiden ke-5 tersebut marah besar dengan penetapan tersangka Marianus. Menurutnya, tidak mudah menjaring kader untuk diusung di Pilkada.
"Tahu enggak. Hampir dari mulut saya ini keluar, keluar kata-kata kotor. Karena saking jengkelnya saya. Dipikir enak saja, nyari orang. Saya tahan saja. Coba, jangan gitu lah, main yang fair lah. Katanya Pancasila," tukas Megawati.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Bupati Ngada Marianus Sae (MSA) sebagai tersangka penerima suap sejumlah proyek di Kabupaten Ngada pada bulan Februari 2018 silam. Sedangkan, pelaksanaan pilkada tahun 2018 digelar pada bulan Juni.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com