Liputan6.com, Jakarta - Direktorat lalu lintas Polda Metro Jaya mencatat jumlah kendaraan yang terjaring dalam operasi Ketupat Jaya 2020. Selama kurun waktu lima hari setidaknya 5.809 kendaraan terpaksa diputar balik karena nekat mudik.
Data itu dihimpun dari tanggal 24 April 2020 sampai 28 April 2020.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, memantau arus lalulintas pemudik dari 18 pos pengamanan terpadu.
Advertisement
Dua diantaranya berada di Tol Bitung dan Tol Cikarang Barat, sementara 16 pos pengamanan terpadu yang lain tersebar di jalan arteri di wilayah Depok Tangerang, Bekasi (Jadetabek).
"Total kendaraan yang diputar balik selama lima hari 5.809 kendaraan," kata Sambodo di Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Sambodo merinci, jumlah kendaraan yang disekat melalui pos pengamanan terpadu di Tol Cikarang Barat dan Tol Bitung serta pos pengamanan di jalan arteri pada Jumat, 24 April 2020 berjumlah 1.873 pelanggar.
Angka tersebut terus mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir. Menurut catatan Dirlantas Polda Metro Jaya, dari jumlah 1.293 pelanggar, pada Sabtu, 25 April 2020, esok harinya ditemukan 875 pelanggar. Begitu juga pada hari Senin, 27 April 2020 angka turun menjadi 882 pelanggar.
Sementara itu, jumlah pelanggar kembali mengalami peningkatan pada Selasa 28 April 2020 menjadi 886 pelanggar.
Sambodo menerangkan, jenis kendaraan yang diputar balik 466 diantarnya adalah sepeda motor. Sebagian besar pengendara dari mereka hendak keluar wilayah kabupaten Bekasi menuju Karawang melalui jalan arteri Kedung Waringin.
"Ya ada peningkatan jumlah sepeda motor yang diputar balik, paling banyak ditemukan di Kedung Waringin," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sekat Jalur Arteri dan Tikus
Sambodo menerangkan, semua jalur baik itu jalur tikus dan arteri sudah diupayakan untuk disekat oleh Polda, Polres maupun Polsek. Tapi, diakuinya masih ada saja yang berhasil menerobos.
"Tidak mungkin juga 100 persen berhasil kita sekat semua," ujar dia.
Sambodo kembali mengingatkan agar tidak ada warga yang mudik pada ramadan tahun ini.
"Kalau sayang keluarga jangan mudik, Jangan bawa penyakit ke kampung," tandas dia.
Advertisement