Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad meminta pemerintah mempertimbangkan penerapan era kenormalan baru. Sebab saat ini, kata dia, tren virus corona di Indonesia masih tinggi.Â
"New normal baru bisa dilakukan ketika (kurva) virus coronanya sudah turun, bahkan melandai. Indonesia sekarang belum puncaknya. Saya belum tahu basis pengambil kebjiakan pemerintah terkait rencana pemberlakukan new normal," kata Kamrussamad dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Ia menyarankan, bila pemerintah tetap ingin menerapkan kebijakan tersebut, dapat dilakukan pada sistem berdasarkan kurva corona di masing-masing daerah. Sebab, setiap daerah memiliki kasus yang berbeda-beda. Â
Advertisement
"Kalau diberlakukan secara nasional, berbahaya sekali," ujarnya.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah mempersiapkan masyarakat memasuki tatanan kehidupan baru atau new normal selama wabah Corona masih melanda wilayah Indonesia.
Untuk itu selama vaksin belum ditemukan, Jokowi meminta seluruh masyarakat untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19 dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan.
"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," ujar Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Kamis, 7 Mei 2020.Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bisa Fluktuatif
Hingga kini sebagai langkah awal menuju tatanan new normal di tengah pandemi Corona, pemerintah mengungkap empat provinsi yang sedang bersiap memasuki era new normal yakni, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Gorontalo.
"Beberapa ahli menyatakan kasus virus Corona bisa menurun. Kendati begitu, tidak berarti kurva penyebaran corona akan langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif," sebut Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini bahkan menyebut tidak menutup kemungkinan langkah ini akan diterapkan di kota lainnya di Tanah Air. Berdasarkan data dari Sekretariat Presiden, tercatat ada 25 Kabupaten/Kota yang juga tengah bersiap menerapkan memasuki era new normal.Â
Â
Advertisement