Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga mulai resah dengan dampak longsoran sampah dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Seperti diunggah penulis sekaligus penyanyi Dewi Lestari dalam akun twitter @deelestari. Dia menceritakan pengalaman langsung, aroma tak sedap sampah yang dihasilkan di TPA Cipuecang dari jendela rumahnya.
"Bencana sampah di TPA Cipeucang. Hari ini BSD rasa Bantar Gebang. Buka jendela langsung mabok. I can't even begin to imagine how the river's is now," tulis Dee Lestari dalam akun twitternya sambil mengunggah foto kondisi TPA Cipeucang, Selasa (2/6/2020).
Advertisement
Cuitanya itu, juga langsung mendapat respons dari sejumlah pengikut diakunnya tersebut, dengan jumlah 485 like, 292 mencuit ulang dan 55 komentar.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel Yepi Suherman mengakui, adanya peningkatan aroma tak sedap dari TPA Cipeucang dalam beberapa hari ini.
Aroma tak sedap dari TPA Cipeucang ini, diakuinya akibat proses penyemprotan cairan pengurai sampah dan bau sampah yang dilakukan pihak ketiga.
"Memang benar, itu dari proses penyemprotan cairan penghilang bau dan pengurai sampah. Karena itu bukan cairan kimia, itu dari mikrobiologi yang bisa mengurai sampah organik," jelas Yepi, Selasa (2/6/2020).
Tutupi Badan Kali
Bukan hanya dari Dewi Lestari, tapi Yepi mengaku, pihaknya, banyak menerima aduan masyarakat terkait bau menyengat dari aroma busuk yang disebabkan penyemprotan cairan pengurai sampah tersebut.
"Hasilnya sudah kelihatan sebenarnya untuk sampah-sampah organik. Dan yang di kali Cisadane juga dia akan bercampur sehingga tidak mencemari. Tapi cairan itu sendiri bau masam, makanya kita minta ke pihak ke tiga untuk diganti aromanya, atau dipadukan dengan cairan penghilang bau punya kami," tutur Yepi.
Sebelumnya diberitakan, sampah di TPA Cipeucang longsor dan hampir menutupi seluruh badan Kali Cisadane. Longsoran sampah dari TPA itu, disebabkan patahan sheetpile dinding penahan sampah yang memagari area TPA.Â
Advertisement