Satu Santri dinyatakan Positif Corona, Ini Penjelasan Pesantren Darussalam Gontor

Adib mengatakan, sebelum dinyatakan positif,santri tersebut tiba di Pondok, dan melakukan aktivitas seperti biasanya dan terpantau dalam kondisi sehat wal afiat, tidak ada gejala sakit dan keluhan apapun.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 07 Jul 2020, 09:45 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 09:45 WIB
Pintu masuk Pesantren Darussalam Gontor 2 Ponorogo, Jawa Timur. (Istimewa)
Satu santri di Pesantren Darussalam Gontor 2 Ponorogo, Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pondok Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur mengakui ada salah satu santrinya yang positif virus corona atau Covid-19. Saat ini santri tersebut telah menjalani perawatan dan karantina di rumah sakit.

"Berdasarkan hasil swab test, pada 4 Juli 2020, sampel dikirim ke BPLK Surabaya, santri tersebut dinyatakan positif. Santri tersebut lalu dibawa ke Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo selanjutnya dirawat di RS Darmayu Ponorogo,” ujar Ketua 1 PP Ikatan Keluarga Pesantren Modern (IKPM) Gontor, Ustadz Adib Fuadi Nuriz dalam keterangan tertuis yang diterima Liputan6.com, Selasa (7/7/2020).

Adib pun menjelaskan kronologis awal bagaimana santri asal Sidoarjo itu dinyatakan positif corona.

Dia mengatakan santri tersebut tiba pada 17 juni 2020 bersama rombongan IKPM Sidoarjo. Yang bersangkutan membawa surat keterangan sehat dan surat pernyataan telah melakukan karantina mandiri dari 6 Juni-16 Juni. Surat bermaterai  dan ditandatangani walinya.

Setelah tiba di Pondok, santri tersebut melakukan aktivitas seperti biasanya dan terpantau dalam kondisi sehat wal afiat, tidak ada gejala sakit dan keluhan apapun.

"Lalu pada 2 Juli ada info dari Dinkes Ponorogo, ayah dari santri tersebut dinyatakan positif, maka dilakukan swab pada anaknya, sampel dikirim ke BPLK Surabaya dan anaknya dinyatakan positif pada 4 Juli," ujar Adib.

Santri tersebut lalu dibawa ke Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo selanjutnya dirawat di RS Darmayu Ponorogo. Pihak Pondok Modern Gontor pada Senin, 6 Juli 2020 juga menerima surat dari Sekda Ponorogo sebagai tindak lanjut dari santri yang dinyatakan positif tadi.

"Tracing terhadap teman satu kamar, satu kelas dan teman-temannya yang berhubungan juga dilakukan. Semuanya dikarantina sesuai dengan standart protokol Covid-19," kata Adib

"Pantauan terhadap semua santri dilakukan secara ketat dan Alhamdulillah sehat semua, tidak ada yang menunjukkan gejala sakit atau keluhan apapun,” lanjutnya.

Terapkan Protokoler Kesehatan

Begitupun dengan santri asal Sidoarjo tersebut, sejak kedatangan hingga dibawa ke rumah sakit tidak menujukkan gejala atau keluhan apapun.

Adib mengatakan, Pondok Modern Gontor selama ini sangat ketat menerapkan standar protokol Covid-19 dengan mengikuti peraturan yang ada. Sebelum santri datang dilakukan simulasi Satgas Covid.

"Kita sangat kooperatif dengan semua pihak termasuk Dinkes Ponorogo. Saat persiapan kedatangan santri kita berkoordinasi dengan pemerintah Ponorogo beserta jajarannya,” ucap Adib.

Sementara itu, Wakil Pengasuh Gontor 2, Ustadz Hudaya mengatakan, berdasarkan atas fakta-fakta yang terjadi, Pondok Modern Darussalam Gontor meminta kepada seluruh Walisantri agar tenang dan tetap mendoakan agar pondok Gontor terhindar dari berbagai hal-hal negatif.

"Kami meminta kepada semua walisantri agar tenang dan sabar. Insya Allah semua santri sehat wal afiat dan mari kita sama-sama berdoa memohon kepada Allah SWT agar keluarga besar  Pondok Modern Gontor terhindar dari semua marabahaya,” kata Hudaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Kondisi Ayah Santri Membaik

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Sementara itu, Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor cabang Sidoarjo langsung bergerak cepat ketika mendengar kabar ada santri asal Sidoarjo yang terpapar Covid-19 karena disebabkan interaksi dengan ayahnya.

"Kami langsung mendatangi rumah orang tua santri di sebuah komplek di Sidoarjo tadi malam. Rumahnya memang sudah tutupan dan di pagar tertulis keterangan sedang melakukan isolasi mandiri mohon kerjasamanya,” kata Pengurus IKPM Cabang Sidoarjo, Fuad Syukri.

Menurut Fuad berdasarkan atas keterangan Ketua RW setempat, orang tua walisantri tersebut adalah seorang karyawan di salah satu bank.

"Anak ini berangkat ke pondok pada 17 Juni, sang ayah lalu di swab test pada 22 juni dan dinyatakan positif. Pada 24 Juni diisolasi di sebuah wisma,” ujar Fuad.

Menurut Fuad, pada Jumat 3 Juni 2020 lalu, seluruh anggota keluarga dari walisantri ini mulai dari istri dan kedua anaknya dilakukan rappid test dan hasilnya non reaktif. Akhirnya mereka melakukan isolasi mandiri di rumah.

Dalam penelusurannya, IKPM Sidoarjo juga sempat berkomunikasi dengan ayah santri tersebut yang sedang menjalani perawatan pemulihan.

"Ayah santri tersebut mengaku baik-baik saja selama perawatan, tidak menunjukkan gejala sakit atau keluhan. Kami dikirimi foto dan videonya sang ayah senam dan terlihat dalam kondisi bugar,” ujar Fuad.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya