Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti proyek pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang hingga kini belum rampung karena persoalan pembebasan lahan.
Menurutnya, proyek Tol Cisumdawu sangat penting sekali sebab dapat mempermudah akses masyarakat ke Bandar Udara Kertajati Majalengka, Jawa Barat.
"Pembangunan jalan Tol Cisumdawu. Ini jalan tol penting sekali tapi terhambat. Saya melihat ada proses pembebasan lahannya yang terhambat," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Advertisement
Selain itu, dia melihat adanya persoalan pengembalian dana talangan tanah yang terhambat karena masalah administrasi. Jokowi mengatakan, ada kendala teknis dan aturan sehingga membuat penyelesaian proyek tersebut menjadi terhambat.
Untuk itu, dia meminta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A Djalil mencari solusi agar proyek tersebut dapat segera rampung.
"Ini saya minta segera diselesaikan, dirampungkan semuanya. Kita butuh percepatan karena ini akan menyangkut juga Bandara Kertajati," ucap Jokowi.
Jokowi menyebut sejumlah proyek inftasruktur pun mempunyai kendala yang hampir sama. Kendati begitu, tidak ada upaya penyelesaian yang permanen.
"Tidak ada penyelesaian secara permanen. Penyelesaiannya secara kasus per kasus. Tidak kita buat regulasi yang sederhana, yang ringkas, yang cepat. Sebetulnya solusinya itu," tutur Jokowi.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tol Sepanjang 60,47 Km
Sebagai informasi, Proyek Tol Cisumdawu dengan panjang 60,47 Km ini terdiri dari 6 seksi. Seksi I dan Seksi II proyek ini digarap oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR bekerja sama dengan kontraktor asal China.
Sedangkan komposisi pemangku kepentingan untuk Seksi III hingga VI dikerjakan oleh BUJT terdiri dari PT Citra Marga Nusaphala Persada, PT Jasa Sarana, PT Brantas Abipraya, PT PP (Persero), dan PT Waskita Karya.
Untuk seksi I dengan rute Cileunyi-Rancakalong memiliki panjang 10,57 Km, progresnya pembebasan lahan sudah 72,77 persen dengan pembangunannya sudah mencapai 45,47 persen.
Seksi II dengan total panjang 17,05 Km dengan pembangunan dibagi dua fase. Fase I dari Rancakalong-Ciherang sudah selesai pada 2017. Sedangkan Fase II Ciherang-Sumedang progres pembangunan mencapai 74,62 persen dan pembebasan lahannya sudah 98,90 persen.
Sementara seksi III hingga VI sepanjang 32,65 km masih belum banyak kemajuan. Khusus seksi III Sumedang-Cimalaka 4,5 km progres pembebasan lahannya sudah mencapai 99,76 persen sedangkan pembangunannya 80 persen.
Sementara sisanya, seksi IV hingga VI belum tersentuh pembangunan sama sekali, hanya pada seksi VI saja yang sudah ada pembebasan lahan sebesar 16,34 persen.
Advertisement