Jokowi Minta Menteri Cari Terobosan untuk Pembiayaan Tol Trans Sumatera

Jokowi tak mau proyek Tol Trans Sumatera membebani anggaran negara.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Jul 2020, 11:55 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2020, 11:37 WIB
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda terintegrasi akses ibu kota negara di Kalimantan Timur. (Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)
Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda terintegrasi akses ibu kota negara di Kalimantan Timur. (Foto: Liputan6.com/Abelda Gunawan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para menterinya mencari terobosan untuk membiayai proyek strategis nasional (PSN) Tol Trans Sumatera. Jokowi tak mau proyek tersebut membebani anggaran negara.

"Saya minta ada terobosan sumber-sumbet pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN (Penyertaan Modal Negara) dan juga tidak tergantung dari APBN. Ini yang saya kira perlu digarisbawahi," ucap Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Jokowi mengatakan, Tol Trans Sumatera membentang sepanjang 2.765 kilometer. Jalan tol yang akan menghubungkan Lampung hingga Aceh ini diharapkan dapat mendorong perekonomian dan pemerataan ekonomi di Pulau Sumatera.

"Sehingga di sana akan ada efisiensi, waktu tempuh dan bisa meningkatkan multiplier effect 2-3 kali lipat terhadap PDB (produk domestik bruto)," kata Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kurang Rp 386 Triliun

Jalan Tol Pertama di Aceh
Pandangan umum jalan tol ruas Banda Aceh- Sigli seksi 4 Indrapuri - Blang Bintang di Aceh, Jumat (21/2/2020). Ruas jalan tol Sigli - Banda Aceh sepanjang 74 km itu merupakan tol pertama di Aceh dan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). (Photo by CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Menurut dia, kebutuhan investasi untuk jalan Tol Trans Sumatera sebesar Rp 476 triliun. Dari total investasi itu, kata Jokowi, masih ada kebutuhan tambahan pendanaan sebesar Rp 386 triliun untuk menyelesaikan keseluruhan ruas sampai 2024.

"Saya minta ini betul-betul dikalkulasi kelayakan finansialnya juga mungkin opsi-opsi untuk tambahan ekuitas dalam melanjutkan proyek ini," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya