Polisi Periksa 3 Ahli IT Tokopedia soal Kebocoran 91 Juta Data Pengguna

Polri masih mendalami kasus dugaan kebocoran data pengguna platform jual beli online Tokopedia yang jumlahnya mencapai 91 juta akun konsumen.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 14 Jul 2020, 16:04 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2020, 16:03 WIB
Ilustrasi peretasan
Ilustrasi peretasan (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Polri masih mendalami kasus dugaan kebocoran data pengguna platform jual beli online Tokopedia yang jumlahnya mencapai 91 juta akun konsumen. Tiga orang dari pihak internal perusahaan telah diperiksa penyidik.

"Dittipid Siber juga sedang melakukan klarifikasi terhadap rekan-rekan dari internal Tokopedia, sudah ada tiga orang yang diklarifikasi. Antara lain IT security," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/7/2020).

Menurut Awi, selain memeriksa internal Tokopedia, sejumlah analisis digital juga dilakukan petugas.

"Sampai saat ini Dirsiber masih melakukan penyelidikan dan masih melakukan analisa anomali IP address yang masuk ke Tokopedia," kata Awi.

Vice President of Communications Tokopedia, Nuraini Razak sendiri telah melaporkan kasus kebocoran 91 juta data pengguna itu ke kepolisian.

Beberapa hari lalu, salah satu anggota grup Facebook soal keamanan siber, sempat berbagi tautan untuk mengunduh 91 juta data Tokopedia secara gratis. Aksi ini disebut merupakan kelanjutan dari kasus kebocoran data yang menerpa akun pengguna marketplace tersebut pada Mei 2020.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kata Tokopedia

Menyusul temuan ini, Tokopedia mengatakan, pihaknya sudah menyadari ada pihak ketiga yang mengunggah informasi secara ilegal di media sosial dan forum internet terkait akses data pelanggan yang telah dicuri. Dan, mereka memastikan ini bukan aksi pencurian data baru.

"Kami ingin menegaskan, ini bukanlah upaya pencurian data baru dan informasi password pengguna Tokopedia tetap aman terlindungi di balik enkripsi," tutur VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, dalam pesan singkat pada Tekno Liputan6.com, Senin (6/7/2020).

Lebih lanjut Nuraini mengatakan pihaknya sudah melaporkan tindakan ini ke pihak kepolisian. Selain itu, startup unicorn ini juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh dengan cara melanggar hukum.

Di samping itu, Nuraini mengatakan pihaknya telah menyampaikan informasi terkait insiden pencurian data ini secara transparan dan berkala pada seluruh pengguna. Tokopedia juga juga berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai pihak berwenang sekaligus menerapkan langkah keamanan standar internasional.

"Kami juga telah mengarahkan pengguna kami atas langkah-langkah lebih lanjut yang harus mereka ambil untuk memastikan perlindungan data pribadi mereka," tutur Nuraini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya