Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Charta Politika merilis survei mengenai tingkat kepuasan kinerja pemerintah pusat. Hasilnya menunjukkan masyarakat puas atas kinerja Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin
Survei dilaksanakan pada 6 – 12 Juli 2020 di 34 provinsi di Indonesia melalui wawancara telepon dengan sampel sebanyak 2.000 responden, dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang pernah dilakukan oleh Charta Politika. Tingkat margin of error sebesar +2,19% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95%.
Baca Juga
Survei ini juga membagi sampel pada responden masyarakat untuk laki-laki 50 persen dan perempuan 50 persen. Dengan pertanyaan kepada responden: Bagaimana penilaian Bapak/Ibu/Saudara terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dan KH Ma'ruf Amin, apakah sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali?
Advertisement
Dari hasil temuan tersebut, 61,5 persen menyatakan cukup puas dan 5,7 persen menyatakan sangat puas, atau memunculkan angka 67,2 persen respons menyatakan puas.
Selanjutnya, terdapat 30,1 persen tidak puas, terbagi dalam 29,2 persen kurang puas dan 0.9 persen tidak puas sama sekali. Sedangkan untuk responden tidak tahu atau tidak menjawab mencapai 2.6 persen.
"Data ini bisa dimaknai, kalau kita lihat dari data survei yang dibandingkan bulan Februari 70.7 persen puas dan memang terjadi penurunan cukup tajam jika kita bandingkan kepuasan publik pada saat Mei sampai mencapai angka 58,8 persen," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, Rabu (22/7).
Kemudian, dalam rilis survei tingkat kepuasaan yang disajikan Charta Politik menunjukan tren yang cenderung meningkat, bila pada Mei sempat jatuh ke angka 58.8 persen. Sedangkan, untuk Juni mengalami tren yang cenderung naik menjadi 61.3 persen hingga pada saat bulan Juli saat ini telah mencapai 67.2 persen yang menyatakan publik puas atas kinerja pemerintah pusat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tren Ketidakpuasan menurun
Selanjutnya untuk hasil ketidakpuasan publik trennya turut cenderung menurun. Dimulai saat Februari berada di angka 27.4 persen, kemudian sempat meningkat pada Mei hingga 35.4 persen. Lalu trennya menurun di Juni 33.8 persen dan kembali turun untuk Juli sampai angka 30.1 persen.
"Memang terjadi penurunan yang jauh bila kita bandingkan pada bulan Mei. Namun pada bulan Juni sekitar sekitar 61 persen dan Juli naik lagi mencapai 67 persen ini cenderung meningkat," jelasnya.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka
Â
Advertisement